Jadi Ketua Mahkamah Partai, Ruki Ingin Jadikan PPP Pemenang Pemilu
Mantan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiqurrahman Ruki merapat ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Penulis: Valdy Arief
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Valdy Arief
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiequrachman Ruki merapat ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Dalam partai berlambang Kabah itu, Ruki mendapatkan posisi baru sebagai Ketua Mahkamah Partai.
Sosok Ruki masih disenangi kader PPP.
Terlihat ketika Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani menyebut nama dan jabatan baru Ruki gemuruh tepuk tangan langsung menyambut.
Saat diberi kesempatan untuk memberikan testimoni, mantan perwira polisi itu mengaku sudah melihat potensi PPP sejak awal pembentukannya dan masih bertugas di Polres.
"Saya saat itu kira partai ini akan dashyat di masa yang akan datang. Karena kekuatan Islam dan fusi (penggabungan) partai," kata Ruki pada acara silaturahmi pengurus DPP PPP di Ruang Serba Guna RJA DPR, Kalibata, Jakarta, Kamis (28/4/2016).
Namun, Ruki sempat melontarkan kebingungannya karena partai yang dia anggap punya potensi besar tidak kunjung jadi pemenang pemilihan umum.
Dia menduga hal tersebut karena belum adanya kepercayaan masyarakat pada partai pimpinan Romahurmuziy.
Atas dasar itu, Ruki yang telah menjadi "pengadil" di PPP meminta seluruh teman se-kendaraan politiknya segera meninggalkan perilaku menyimpang.
"Kalau kita bisa lakukan itu dari bawah ke atas. Pada 2019 kita bisa jadi partai pemenang pemilu," katanya.