Kata Menteri BUMN, Pekerja Asal China Tidak Tahu Lahan yang Dibor Milik TNI AU
Lima dari tujuh pekerja itu adalah warga China yang tak tahu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengungkapkan pengeboran yang dilakukan pekerja PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) di lahan TNI AU karena tidaktahuan tim yang melakukan pengeboran tersebut.
Kemarin, tujuh pekerja KCIC ditangkap pihak TNI-AU karena memasuki wilayah pangkalan militer TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta tanpa izin.
Lima dari tujuh pekerja itu adalah warga China yang tak tahu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Rini mengatakan, pekerja yang melakukan pengecekan tanah atau soil test mengira lahan yang dibor tersebut bukan lahan TNI AU sehingga tidak perlu menggunakan izin dari pihak TNI.
"Jadi timnya yang melakukan soil test dipikir ini tempat warga, jadi tidak usah dapat izin karena itu bagian dari warga. Itu kesalahannya," ujar Rini di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/4/2016).
Rini mengakui bahwa hingga kini PT KCIC belum mendapatkan izin dari pihak TNI AU terkait pengerjaan kereta cepat di kawasan Halim Perdana Kusuma.
"Memang di Halim belum karena masih ngecek soil. Yang paling utama semua pembangunan itu kan harus pelan-pelan, ada DED nya. DED yang sudah komplit itu ada di Walini. Nah semua proses karena harus ngecek soil testnya. Nah yang terakir memang Halim ini," ucap Rini.
-
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.