Duit Untuk Pesta Nikah Dicolong di Bandara, Mintauli Histeris
Sembari nangis, perempuan berusia 65 tahun itu teriak bahwa ada pencuri di Bandara karena uangnya hilang sebesar Rp 13 juta
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNREWS.COM, JAKARTA -- Telepon seluler milik Folmer (30), warga Cengkareng, Jakarta Barat, berdering pada Kamis (28/4/2016) siang.
Di seberang telepon, bibinya Mintauli Rajaguguk (65) menangis histeris.
Folmer terkejut dan menanyakan masalah apa yang terjadi dengan kakak dari ibunya ini.
Sembari nangis, perempuan berusia 65 tahun itu teriak bahwa ada pencuri di Bandara karena uangnya hilang sebesar Rp 13 juta di dalam koper.
Folmer meminta kepada bibinya untuk mengatakan perlahan-lahan. Namun Mintauli tak kuasa menahan tangis.
Mintauli berangkat dari kediamannya di Johar Baru, Jakarta Pusat, menuju Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, untuk merayakan pesta pernikahan anaknya yakni Agus (27) di Sumatera Utara.
Ia berangkat bersama anaknya bernama Bernat Sianturi (38) beserta cucunya sekeluarga.
Nenek bersama keluarga baru saja mendarat di Bandara Silangit, Sumatera Utara setelah dua jam terbang dari Bandara Soekarno Hatta menggunakan pesawat Sriwijaya Air FG 888 yang take off pukul 07.30.
Setelah turun dari pesawat, ia terkejut lantaran uang Rp 13 juta yang ditaruh di dalam koper berwarna cokelat hilang. Tubuh nenek ini mendadak lemas dan pucat.
Mulutnya meracau sembari menangis. Saat itu perasaannya sedih dan emosi.
"Brengsek, kok tega banget sih yang curi uang saya di dalam koper ini," teriak Minatuli setelah melihat kopernya dibobol dan uangnya raib.
Ia mengadu ke keponakannya itu lantaran kediaman Folmer jaraknya dekat dengan Bandara Soetta.
Mintauli meminta tolong kepada Folmer untuk mengurus dan menanyakan perkara ini ke pihak Bandara Soetta.
"Mereka ini mau pulang kampung, pesta pernikahan dan sekalian jiarah ke Muara, Danau Toba. Tapi saat tiba di Bandara Silangit, koper bibi saya sudah terbuka, dan uangnya Rp. 13 juta hilang," ujar Folmer saat berbincang santai dengan Warta Kota di Cengkareng, Jakarta Barat pada Kamis (28/4).
Folmer menuturkan Mintauli naik pesawat di konter 4 Terminal 1 B. Kopernya yang terkunci itu dicongkel gemboknya, lalu uang di dalamnya dicuri orang.
"Mereka boarding barang di konter 4, masuk dan ditimbang koper yang dibawanya. Kondisi koper masih aman. Kemudian dimasukan ke bagasi. Ketika tiba di Bandara Silangit, koper dikeluarkan. Dicek enggak tahunya koper itu sudah terbongkar," katanya.
Bernart yang bersama Mintauli mencoba menenangkan ibunya ini.
Ia mengelus - elus ibunya dan dirinya mencoba meminta pertanggung jawaban dari maskapai.
Berbulan-bulan
Petugas Sriwijaya di Bandara Silangit yakni M. Muchlis mengaku pihaknya akan menindak lanjuti laporan ini.
Menurut Muchlis, koper milik korban dibobol saat di Bandara Soekarno Hatta.
"Keadaan ibu saya syok berat, menangis enggak berhenti - henti. Saya coba untuk tenangkan," imbuh Bernat.
Bernat memaparkan isi di dalam koper itu di dalamnya terdapat pakaian dan tas milik ibunya.
Tas itu berisikan uang sebesar Rp 13 juta serta amplop di dalamnya untuk biaya akomodasi pernikahan Agus.
"Pelaku cuma ngambil uangnya aja di dalam tas, tas sama amplopnya masih ada di koper itu," tuturnya.
Mintauli yang sudah menjanda ini kesal dan geram karena uang sebesar itu dia kumpulin berbulan-bulan.
Ia mendapat uang itu dari anak - anak tiap bulannya. Bahkan nenek ini sudah menyiapkan matang - matang untuk pernikahan Agus dengan menggunakan uang tersebut.
"Uangnya yang ada di dalam tas dari pecahan Rp. 100.000 sampai Rp. 2.000. Sudah dikumpulkan dan disiapkan untuk pesta nikah," ucap Mintauli.
Menurut Mintauli uang sebesar itu sesuai dengan adat kedaerahan. Pihaknya akan memberikan amplop untuk besan yang berada di Sumatera Utara.
"Nikahnya hari Sabtu ini, kalau di adat kami gitu, harus ada uangnya untuk calon pengantin. Uangnya hilang, ya dari besan di Jakarta enggak bisa kasih apa - apa," katanya terdengar lirih.
Periksa CCTV
Humas Sriwijaya Air, Agus Sujono mengaku sudah memperoleh laporan kejadian itu. "Kami sudah terima laporannya. Sekarang masih dalam pemeriksaan oleh tim kami di lapangan, " katanya.
Agus sendiri belum bisa memastikan, dimana tepatnya koper milik Mintauli didodos. "Kami akan periksa kamera CCTV baik di Bandara Soekarno-Hatta, maupun Bandara Silangit," katanya.
Kendati demikian, Agus mengatakan, berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan, hilangnya barang di dalam bagasi bukan merupakan tanggung jawab pihak maskapai.
"Alangkah baiknya jika barang berharga milik penumpang masuk ke dalam kabin, bukan bagasi, " kata Agus. (dik/kar)