Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Nilai Munaslub Golkar Mendesak

Apalagi, imbas konflik menahun, Golkar seperti tertinggal.

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pengamat Nilai Munaslub Golkar Mendesak
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (kedua kanan) didampingi Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham (kanan), Wakil ketua umum DPP Partai Golkar Agung Laksono (kedua kiri), dan Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Thro L Sambuaga (kiri) memimpin Rapat Pengurus Pleno DPP Partai Golkar di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (28/4/2016). Rapat tersebut telah memutuskan pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar biasa (Munaslub) Partai Golkar pada 23-26 Mei 2016 di Bali. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik LIPI Ikrar Nusa Bhakti mengatakan bahwa penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar penting untuk segera dilakukan.

"Penyelenggaraan Munaslub mendesak untuk segera dilakukan," tutur Ikrar, Jumat (29/4/2016).

Menurut Ikrar, Munaslub Golkar merupakan wadah penting untuk kembali mempersatukan kubu yang bersengketa sekaligus mencari ketua umum baru partai itu.

Karena itu, Ikrar mengatakan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM yang mengesahkan hasil Munas Bali jangan sampai membuat Munaslub tertunda.

Untuk kembali membangkitkan partai berlambang pohon beringin ini, Ikrar mengatakan kandidat ketua umum harus mampu membuat Golkar maju guna menghadapi kontestasi pemilihan umum.

Apalagi, imbas konflik menahun, Golkar seperti tertinggal.

Mengenai sosok yang pantas memimpin, jika dikerucutkan menjadi dua nama yakni Ade Komarudin dan Setya Novanto,

Berita Rekomendasi

Ikrar menilai memiliki tantangan tersendiri.

Diketahui, dua nama yang kini menjadi kandidat kuat yaitu Setya Novanto dan Ade Komarudin.

Ikrar mengatakan, keduanya memiliki peluang yang sama, terutama Ade Komarudin yang kini memiliki posisi yang strategis.

"Kalau dia (Ade Komarudin) berhasil menjadikan tax amnesty sebagai produk undang-undang, maka dapat menjadi jawaban akan harmonisasi dengan pemerintah," ucap Ikrar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas