Wapres Yakin TNI AU Akan Izinkan, Karena di Halim Sudah Ada Lapangan Golf
Ia berharap TNI AU bisa memaklumi hal tersebut.
Editor: Johnson Simanjuntak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lima orang Warga Negara (WN) Tiongkok diamankan di Landasan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu lalu (29/4), saat melakukan pekerjaan untuk proyek kereta cepat.
Mereka diamankan antara lain karena hingga saat ini, pihak TNI Angkatan Udara (AU), belum mengizinkan wilayahnya dimanfaatkan untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung itu.
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, mengakui bahwa wilayah Lanud adalah wilayah steril, namun proyek kereta cepat adalah proyek nasional.
Ia berharap TNI AU bisa memaklumi hal tersebut.
"Pasti Angkatan Udara memahami (proyek) itu sebagai kepentingan nasional," ujarnya kepada wartawan, di kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (29/4/2016).
Wakil Presiden percaya ada jalan tengah antara pertahanan dengan kepentingan infrastruktur, sehingga kedepannya proyek dapat dilanjutkan pembangunannya tanpa kendala.
"Jadi kalau selama tidak menganggu keamanan itu mustinya tidak ada soal, tapi nantilah prosesnya," kata Jusuf Kalla.
Wakil Presiden RI menambahkan, bahwa di kawasan Lanud Halim saat ini terdapat lapangan Golf, sehingga bukan tidak mungkin pihak TNI AU memahami rencana pembangunan proyek kereta cepat.
"Malah lapangan golf terbesar di Indonesia ada disitu, tujuh puluh hole (lubang) atau berapa itu," katanya.