Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Akbar Tandjung Buka Sekolah Politik

Mantan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, sekaligus mantan Ketua DPR RI, Akbar Tandjung, membuka sekolah politik bagi para aktivis o

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Akbar Tandjung Buka Sekolah Politik
Tribunnews.com/ Nurmulia Rekso Purnomo
Akbar Tanjung (tengah) didampingi Mahfud MD (kanan) sedang diwawancarai wartawan, dengan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, sekaligus mantan Ketua DPR RI, Akbar Tandjung, membuka sekolah politik bagi para aktivis organisasi kemahasiswaan.

Sekolah yang dinamakan Sekolah Kepemimpinan Politik Bangsa itu dibuka di kantor Akbar Tandjung Institute yang terletak di perumahan Liga Mas, Pancoran, Jakarta Selatan.

Dalam sambutannya saat acara pembukaan sekolah tersebut, Selasa (3/5/2016), Akbar Tandjung mengatakan karena kapasitasnya terbatas, maka ia membatasi peserta sekolah hanya untuk pengurus dari organisasi-organisasi kemahasiswaan tertentu.

Ia menyebutkan organisasi tersebut antara lain Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang pernah ia pimpin, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Persatuan Mahasiswa Kontemporari Islam (PMKI), dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI).

Orang yang mengajar di sekolah tersebut antara lain mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, Ketua MK pertama Jimly Asshiddiqie, ekonom Didik J Rachbini hingga rohaniawan sekaligus filusuf, Franz Magnis Suseno.

"Kalau diantara mereka ada minat masuk, setidaknya mereka sudah kenal partai-partai itu. Untuk masuk partai politik itu haknya masing-masing," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Mahfud MD dalam kesempatan yang sama menambahkan bahwa sekolah tersebut merupakan satu solusi dari sekian banyak permasalahan di Indonesia, terutama masalah persatuan.

"Ini sangat penting, dalam situasi sekarang, sekolah ini mau merawat bangsa, bangsa itu sering terancam," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas