NasDem Minta Pemerintah Segera Ajukan RUU Kejahatan Seksual
Ini problemnya krisis etika dan keruntuhan akhlak
Penulis: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maraknya prilaku kekerasan yang terjadi belakangan ini membuat Indonesia makin nampak mengerikan.
Ada anak yang diperkosa beramai-ramai oleh orang dewasa.
Ada mahasiswa tega membunuh dosennya.
Ada juga seorang ayah memperkosa anak hingga hamil.
"Ini problemnya krisis etika dan keruntuhan akhlak," ujar Hasan Aminudin, Kapoksi Komisi VIII dari Fraksi NasDem, saat dihubungi Rabu (4/5/2016).
Menurut Hasan, banyaknya kejadian kriminal serta kejahatan semakin membuktikan krisis yang terjadi di bangsa ini.
Dia menaruh perhatian khusus atas peristiwa gadis 14 tahun mendapatkan perlakuan biadab diperkosa kemudian dibunuh 14 pemuda di Bengkulu.
"Inikan sudah menjadi persoalan bangsa ya," ujarnya.
Terkait kasus perkosaan gadis yang terjadi di Bengkulu, Secara khusus Hasan Aminudin meminta kepada pemerintah dan kementerian terkait agar draft UU Kebiri atau Kejahatan Seksual segera di serahkan ke DPR.
Supaya DPR dapat segera membahasnya. Dia pun berjanji NasDem akan mendorong RUU ini dapat segera sahkan.
"Kami akan koordinasi dengan kementerian, seminarnya saya kira sudah cukuplah. Tinggal RDP itu mendesak pada kementerian terkaitlah terutama komisi III, inikan persoalan hukum," ujarnya.
Hal ini untuk komitmen politik NasDem sebagaimana diminta Asrorun Ni’am dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia, yang mengatakan bahwa draft Perppu Kebiri sudah disiapkan namun belum berhasil diimplementasikan segera karena kurangnya komitmen politk.
Selain masalah hukum, Hasan juga meminta pada Kementerian Agama untuk mendukung Organisasi Massa (ormas) agama yang memang konsern dalam menanamkan etika dan moralitas umat.
Hal ini berlaku untuk ormas keagamaan apapun yang memang konsern dalam gerakan menanamkan kembali akhlak serta membenahi etika pada warga agama masing-masing.
"Selain pendidikannya, pembelajaran etika diperkuat, kultur dan tokoh agama apapun itu Menteri Agama harus mensupportnya," katanya.
Sebab kata dia pergeseran nilai-nilai saat ini karena budaya luar sudah digemari masyarakat Indonesia dan menggeser budaya luhur bangsa.