Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua Umum PB HMI Minta Publik Dapat Memahami Aksi Perusakan di KPK

HMI memprotes pernyataan atau 'berhadapan' dengan Saut Situmorang dan bukan lembaga KPK.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Ketua Umum PB HMI Minta Publik Dapat Memahami Aksi Perusakan di KPK
Abdul Qodir/Tribunnews.com
Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa (HMI), Mulyadi P Tamsir, di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (9/5/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa (HMI), Mulyadi P Tamsir, mengaku telah mewanti-wanti agar tidak melakukan anarkisme, termasuk di kantor KPK, sebelum aksi serupa digelar serentak di sejumlah wilayah Indonesia oleh kader HMI.

Sebab, HMI memprotes pernyataan atau 'berhadapan' dengan Saut Situmorang dan bukan lembaga KPK.

Oleh karena itu, ia minta publik dapat memahami adanya perusakan dan pelemparan batu tersebut sebagai bentuk kemarahan kader HMI atas pernyataan Saut tentang kader dan lulusan HMI.

"Tapi, kadang harus dipahami, kadang emosional adik-adik ini, sebenarnya itu kemarahan mereka kepada Saut Situmorang, yang telah memfitnah, menciderai, merusak, membunuh karakter organisasi Himpunan Mahasiswa Islam yang sudah 69 tahun mengabdi untuk Republik Indonesia ini," kata Mulyadi usai menjadi pembicara diskusi di Gedung DPR, Jakarta.

Menurutnya, pernyataan Saut dalam sebuah program talkshow di stasiun tv swasta telah melukai dan menciderai, baik HMI secara lembaga maupun kader dan lulusan HMI.

Sebab, pernyataannya secara tidak langsung telah menggeneralisir kader dan lulusan HMI menjadi curang, jahat, rakus atau serakah begitu menjadi pejabat publik, terkhusus di bidang politik.

Padahal, banyak lulusan HMI yang mengabdikan dirinya untuk negara di bidang lainnya.

Berita Rekomendasi

"HMI ada di seluruh wilayah pengabdian, kader HMI menjadi guru di pelosok-pelosok, menjadi pembina sosial masyarakat. Itu banyak sekali," ujarnya.

Puluhan kader HMI berunjuk rasa di depan kantor KPK, Jalan HR Rasuna Said Kav C-1, Kuningan, Jaksel pada Senin siang.

Belum jelas pemicunya, pelemparan batu dan perusakan dilakukan massa tersebut ke area dalam kantor KPK.

Akibatnya, selain pecahnya kaca pos jaga dan kerusakan barang, dua orang polisi yang mengamankan unjuk rasa juga terluka terkena lemparan batu.

Mereka juga mencat semprot logo KPK yang berada di depan gedung tersebut.

Unjuk rasa kader HMI dilakukan karena dipicu pernyataan Saut Situmorang dalam sebuah program talkshow di stasiun tv swasta pada Kamis (5/5/2016).

Saut mengatakan," ... karakter integritas bangsa ini sangat rapuh. Orang yang baik di negara ini jadi jahat ketika dia sudah menjabat. Lihat saja tokoh-tokoh politik, itu orang-orang pintar, orang-orang cerdas..."

"Saya selalu bilang, kalau di HMI dia minimal ikut LK 1. Lulus itu dia anak-anak mahasiswa, pintar. Tetapi, begitu jadi menjabat, dia jadi jahat, curang, ini karena apa? Karena saya bilang sistem belum jalan. Artinya apa? Adapun peraturan-peraturan itu tidak pernah kita jalankan...," ujarnya.

Namun, Saut telah menyampaikan permintaan maaf kepada pihak PBHMI.

Menurutnya ada kesalahpemahaman yang ditangkap atas pernyataannya itu.

Namun, ia mengakui dirinya tak sengaja mengatakan adanya sejumlah orang-orang pintar yang menjadi jahat begitu menjadi pejabat, dengan mencontoh lulusan HMI minimal Latihan Kader (LK) I.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas