Tekankan Kejujuran, Anies Baswedan: Saya Punya Harga Diri
Selain kejujuran, mutu UN juga menjadi perhatian Menteri Anies.
Penulis: Yurike Budiman
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada hari pertama Ujian Nasional (UN) SMP yang dilaksanakan Senin (9/5/2016), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan menekankan kembali pada siswa siswi SMP bilamana mendapat penawaran bocoran untuk berbuat curang.
"Kita dorong semuanya untuk jujur. Jujur itu percaya diri, percaya pada jawaban diri sendiri. Kalau ada yang menawarkan, jawab, saya punya harga diri, saya punya jawaban sendiri. Itu jawaban siswa berintegritas," ujar Anies saat ditemui Tribunnews.com di SMPN 30 Koja, Jakarta Utara pada Senin (9/5/2016) pagi.
Indeks integritas mempunyai skor 0-100. Dimana semakin tinggi angkanya, makin tinggi kejujurannya.
Selain kejujuran, mutu UN juga menjadi perhatian Menteri Anies.
Perwakilan dari Badan Standar Nasional Pendidikan, Siti Savitri mengatakan pihaknya sudah merumuskan standar operasi guna meningkatkan mutu UN.
"Ujian adalah hal yang lumrah dilakukan. UN bukan lagi suatu yang menakutkan, hasilnya nanti akan lebih murni. Standar operasi ini membuat pemerintah, dari hasil UN bisa merumuskan program-program lain," ujar Titi ditemui di SMPN 30, Koja, Jakarta Utara.
Ia menyampaikan nilai 55 bukan menjadi patokan syarat kelulusan. Bila ada yang tidak lulus, bisa mengikuti perbaikan.
"September ada UN perbaikan. Jadwalnya tentatif. Siswa bisa masuk SMA tanpa lulus UN," ujarnya.
Seperti halnya Kepala SMPN 30, Mulyana, yang juga yakin dengan kejujuran para siswanya yang baru tahun ini mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) ini.
"Sistem UNBK ini kan kalau di sekolah kami satu ruang itu terdapat satu proktor (pengawas sistem jaringan) dan satu pengawas, Insyaallah gak bisa colong-colongan jawaban karena murid kan gak bisa online," ujar Mulyana.