Empat Sandera Bebas, Bukti Pemerintah Tanggungjawab atas Keselamatan WNI
Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengapresiasi Pemerintah Indonesia dalam pembebasan empat WNI di Filipina.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengapresiasi Pemerintah Indonesia dalam pembebasan empat WNI di Filipina.
Ia menilai pembebasan tersebut melibatkan banyak pihak termasuk Pemerintah Indonesia dan Filipina.
"Kalau dibandingkan 10 WNI, 4 WNI ini kan jauh lebih cepat. Saya hargai langkah pemerintah dibawah menkopolhukam telah buktikan Indonesia bertanggungjawab penuh keselamatan WNI di luar negeri," kata Mahfudz ketika dihubungi, Rabu (11/5/2016).
Mahfudz melihat banyak pihak dibalik pembebasan empat WNI yang disandera kelompok bersenjata Filipina.
Pihak terkait seperti Kementerian Luar Negeri sebagai ujung tombak. Kemudian BAIS TNI serta KBRI di Manila.
"Dalam konteks penanganan di Filipina Selatan yang banyak memakan korban jiwa, keberhasilan pemerintah mengupayakan pembebasan WNI harus diapresiasi," katanya.
Politikus PKS itu juga meminta kesepakatan tiga negara Indonesia, Filipina dan Malaysia diintensifkan, termasuk dukungan TNI diperkuat pemerintah.
"Kasus ini terjadi di perairan maka bisa kurangi potensi perampokan dan penyanderaan, ini kan kewenangan Filipina," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa empat WNI yang disandera di wilayah Filipina berhasil dibebaskan.
Presiden mengungkapkan, pembebasan tersebut buah dari pertemuan trilateral antara Menlu Filipina, Menlu Malaysia dan Menlu RI, serta pertemuan antara Panglima Tentara Filipina, Malaysia dan TNI di Yogyakarta beberapa waktu lalu.
"Saya bersyukur bahwa inisiatif Indonesia dalam menyelenggarakan pertemuan trilateral di Yogyakarta yang lalu membuahkan hasil. Operasi ini adalah salah satu implementasi semangat pertemuan tersebut," ucap Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (11/5/2016).