Munaslub Diharapkan Pilih Ketum Golkar yang Tidak Bermasalah dengan Presiden
Presiden Jokowi membutuhkan dukungan dari pemimpin parpol yang tak pernah bermasalah dengannya.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar yang dimulai pada hari ini, Sabtu (14/5/2016) diharapkan mampu memilih Ketua Umum yang bisa bekerjasama dengan Pemerintah.
Pakar Politik Universitas Airlangga Surabaya, Airlangga Pribadi menilai, Ketua Umum yang terpilih sebaiknya yang memiliki hubungan baik dengan Presiden Joko Widodo.
"Orangnya sudah pasti yang tidak pernah bermasalah dengan Presiden Jokowi," ujar Airlangga saat dihubungi.
Selain memiliki hubungan baik dengan Presiden, Airlangga juga menilai Ketua Umum partai berlambang pohon beringin ini yang terpilih tentu memiliki catatan baik.
Sebab, menurut Airlangga, Presiden Jokowi membutuhkan dukungan dari pemimpin parpol yang tak pernah bermasalah dengannya.
Jika yang memimpin Golkar ke depan adalah orang yang bermasalah, maka dikhawatirkannya partai tersebut justru dipandang sebelah mata oleh banyak pihak.
"Golkar akan kehilangan marwahnya dan semakin ditinggalkan dalam percaturan politik," ucap Airlangga.
Diketahui, sebanyak delapan Calon Ketua Umum yang bersaing dalam Munaslub Partai Golkar yaitu, Ade Komarudin, Setya Novanto, Airlangga Hartanto, Syahrul Yasin Limpo, Indra Bambang Utoyo, Priyo Budi Santoso, Aziz Syamsudin dan Mahyudin.