Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Priyo Budi Santoso Belepotan Jawab Pertanyaan di Debat Calon Ketum Golkar

"Kalau ada manusia setengah dewa, kita tunjuk itu menjadi seorang menteri pendidikan. Butuh menteri pendidikan yang setengah dewa," katanya.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Priyo Budi Santoso Belepotan Jawab Pertanyaan di Debat Calon Ketum Golkar
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Calon Ketua Umum Partai Golkar Aziz Syamsuddin, Mahyudin, Setya Novanto, Ade Komarudin, Airlangga Hartarto, dan Priyo Budi Santoso pada acara pengambilan nomor urut di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Sabtu (7/5/2016). Nomor urut tersebut akan digunakan oleh calon ketua umum pada saat pemilihan di acara Munaslub Partai Golkar di Bali pada 15 Mei mendatang. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, BALI- Priyo Budi Santoso terlihat kesukitan menjawab pertanyaan dalam debat calon ketua umum Golkar. Debat zona terakhir ini diikuti delapan calon ketua umum Golkar di Bali Nusa Dua Convention Centre, Bali, Jumat (13/5/2016).

Saat itu, pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy menanyakan kepada Priyo bagaimana cara menaikkan human capital index yang berada di posisi paling bawah se-Asean.

Priyo menuturkan inti dari segala persoalan di Indonesia yakni sumber daya manusia. Mantan Wakil Ketua DPR itu menginginkan dunia pendidikan Indonesia dibenahi total.

"Kalau ada manusia setengah dewa, kita tunjuk itu menjadi seorang menteri pendidikan. Butuh menteri pendidikan yang setengah dewa," katanya.

Tetapi Ichsan nampak tak puas dengan jawaban Priyo. Ia kemudian meminta Priyo menjawab dengan solusi yang lebih konkret.

"Jangam cuma mimpi manusia setengah dewa," kata Ichsan.

Priyo akhirnya mengakui kesulitan menjawab pertanyaan Noorsy. Ia kemudian mengingatkan pertemanan dengan Noorsy  yang sudah belasan tahun.

Berita Rekomendasi

"Jangan susah-susah kalau kasih pertanyaan. Bagaimana pun saya calon nahkoda partai Golkar," ujar Priyo. Hal itupun membuat riuh peserta yang hadir.

Sebelumnya, Priyo mengangkat persoalan pasar bebas. Diperlukan kerja keras agar masyarakat tidak tergusur dan hanya menjadi bangsa kuli.

"Kita harus siapkan sumber daya yang hebat. Kita harus siapkan pendidikan," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas