Puisi dan Lilin untuk UU Penghapusan Kekerasan Seksual
Dari 2001 sampai 2012, setiap dua jam terdapat tiga perempuan, termasuk anak-anak di bawah umur, menjadi korban kekerasan seksual.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pemberdayaan Anak dan Perempuan Yohana Yembise, Menteri Kebudayaan Anies Baswedan dan Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin berkumpul bersama ratusan aktivis di Tugu Proklamasi Jakarta, berdoa, sambil menyalakan lilin dalam acara Save Our Sisters, Jumat (13/5/2016) malam.
Mereka berdoa, berorasi sampai menggelar talk show memprotes kekerasan seksual menimpa anak-anak dan perempuan.
Momen ini sekaligus digunakan memperingati 40 hari meninggalnya Yuyun, 14 tahun, yang diperkosa 14 pria di Bengkulu.
Nong Darol Ahmada, panitia acara menyatakan, sepanjang tahun 2015 terjadi 16.217 kasus kekerasan terhadap perempuan, termasuk pemerkosaan.
Dari 2001 sampai 2012, setiap dua jam terdapat tiga perempuan, termasuk anak-anak di bawah umur, menjadi korban kekerasan seksual.
Ilma Sovri Yanti menambahkan, bahwa saatnya pemerintah bersama DPR menyepakati UU Penghapusan Kekerasan Seksual. Harus ada undang- undang untuk lebih berpihak pada korban, dan menganggap perkosaan sebagai kejahatan pada kemanusiaan.
Acara diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh kiai Maman Imanul Haq, dilanjutkan dengan talk show dan orasi.
Dibacakan pula dalam acara itu puisi Denny JA oleh Monica Anggi Puspita, tentang kekerasan seksual yang dialami Yuyun. Puisi itu berkisah tentang derita Yuyun hingga akhirnya kematiannya menjadi pemicu solidaritas berskala nasional.
Di bawah ini, puisi versi lengkapnya
Tangis Yuyun Kepada Ibunya
Denny JA
Ibu, sempat terdengarkah suaraku?
Kupanggil berkali-kali namamu
Saat belasan orang memperkosaku
yang ingin kulihat hanya wajahmu
"Ibu, tolong aku.."
"Ibuuuuuuu, ibuuuuuuu...."
Kuteriakkan lagi dan lagi
Saat aku takut
Saat aku sakit
Saat aku menjerit
Saat aku menangis sejadi-jadinya