Empat Jenderal Rebutan Kursi Kabareskrim
Jabatan Kabareskrim kini jadi rebutan jenderal Polri. Setidaknya ada empat jenderal yang akan bertarung.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri, Komjen Pol Anang Iskandar pamitan. Anang yang resmi pensiun dari Polri terhitung 31 Mei nanti, Rabu (18/5/2016) kemarin telah pamitan kepada rekan dan pimpinan di Mabes Polri.
Jabatan Kabareskrim kini jadi rebutan jenderal Polri. Setidaknya ada empat jenderal yang akan bertarung.
Perebutan kursi Kabareskrim ini juga mencerminkan perebutan Kapolri yang juga akan ditinggalkan Jenderal Badrodin Haiti pada akhir Juni nanti.
Empat nama yang berpeluang kuat menjadi Kabareskrim antara Irjen Safarudin yang kini menjabat sebagai Kapolda Kaltim, Irjen Moechgiarto yang kini menjabat Kapolda Metro Jaya, Komjen Tito Karnavian (Kepala BNPT) dan Irjen Anas Yusuf (Gubernur Akpol).
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengungkap, nama yang akan terpilih menjadi Kabareskrim nantinya bisa berpeluang kuat menduduki kursi Kapolri yang juga akan ditinggalkan Jend Badrodin Haiti akhir Juni nanti karena pensiun.
"Bursa calon Kabareskrim Polri saat ini semakin panas. Sebab, siapa yang akan menjadi Kabareskrim pada akhir Mei ini bisa menjadi gambaran siapa yang akan terpilih menjadi Kapolri. Artinya, pertarungan posisi Kabareskrim menjadi pertarungan kecil, sebelum menuju pertarungan besar, yakni perebutan posisi Kapolri pada Juli mendatang," jelas Neta.
Menurut Neta, akhir pekan ini atau paling lambat pekan depan sudah ada nama Kabareskrim baru yang akan diumumkan kepada publik.
Perebutan posisi Kabareskrim akan menjadi panas dan penting, setelah ada sinyal dari Istana bahwa tidak ada perpanjangan jabatan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.
Apalagi, jajaran institusi keamanan lainnya juga tidak setuju ada perpanjangan jabatan Kapolri karena melanggar UU No 2 Tahun 2002 tentang Polri.
IPW mengungkap, dalam perebutan posisi Kabareskrim semula ada tiga nama yang muncul ke permukaan, yakni Kapolda Kaltim Irjen Safaruddin (Akpol 84), Kapolda Metro Jaya Irjen Moegiarto (Akpol 86), dan Kepala BNPT Komjen Tito Karnavian (Akpol 87).
Belakangan muncul nama Gubernur Akpol Irjen Anas Yusuf (Akpol 84).
"Munculnya nama Anas Yusuf memunculkan spekulasi bahwa jika terpilih sebagai Kabareskrim, diperkirakan mantan Kapolda Jatim itu akan menjadi kuda hitam dalam bursa calon Kapolri," jelas Neta.
Menurut Neta, dengan masuknya nama Anas Yusuf, bursa Kabareskrim pun makin panas karena pertarungannya di antara Akpol 84.
Sementara keberadaan Irjen Moechgiarto dianggap sebagian elit Polri masih terlalu muda dan baru saja duduk sebagai Kapolda Metro sehingga keikutsertaannya dalam bursa Kabareskrim tidak direstui.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.