Bahas Isu Kemitraan Strategis, Enam Anak Muda Indonesia Diundang Pemerintah Australia
Mereka adalah politikus muda, anggota DPR dan aktivis politik seperti Dave Laksono, Isyana Bagus Oka, Aryo Djojohadikusumo, Prananda Paloh, Martin
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejumlah tokoh muda Indonesia diundang dalam program Emerging Political Leaders untuk berkunjung ke Australia dan bertemu dengan sejumlah tokoh pemerintahan, dan akademisi di negara tersebut.
Mereka adalah politikus muda, anggota DPR dan aktivis politik seperti Dave Laksono, Isyana Bagus Oka, Aryo Djojohadikusumo, Prananda Surya Paloh, Martin Manurung dan Dimas Oky Nugroho.
Dalam program ini, mereka dijadwalkan akan mengunjungi sejumlah institusi strategis Australia dan berdiskusi terkait sejumlah isu kemitraan strategis Indonesia-Australia, khususnya di bidang pendidikan dan IT, ekonomi kreatif serta politik keamanan.
Politikus muda Partai Golkar Dave Laksono menyambut positif hubungan baik antara kedua negara.
Anggota DPR RI ini mengatakan, munculnya ketegangan antar kita dan Australia kerap dikarenakan minimnya komunikasi atau diplomasi informal antar pejabat negara.
Sementara Dimas Oky Nugroho, Direktur Eksekutif ARSC yang juga mantan calon wali kota Depok melihat program ini bermanfaat untuk mendiskusikan tentang potensi meningkatkan kerja sama yang melibatkan 'people to people' dan isu-isu pemberdayaan sosial.
"Indonesia dan Australia saya kira sama-sama mengalamai ledakan populasi usia muda yang cukup besar. Tren dunia saat ini adalah ekonomi kreatif berbasis digital. Pembahasan terkait isu-isu ekonomi, politik dan keamanan harus pula melihat potensi kerja sama di bidang digital tersebut dan yang terpenting adalah bagaimana kepentingan nasional kita tetap yang menjadi fokus perjuangan kita," ujar pendiri Gerakan Anak Muda Punya Usaha (AMPUH) dalam keterangan yang diterima, Senin (23/5/2016).