Politikus PKS: Polisi Jujur Bripka Seladi Bisa Jadi Cermin Jokowi Pilih Kapolri
Presiden Jokowi tak perlu takut memilih sosok yang tidak dikenal publik.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
Politikus PKS: Polisi Jujur Bripka Seladi Bisa Jadi Cermin Jokowi Pilih Kapolri
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyarakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus benar-benar memilih Calon Kapolri yang terbukti bersih, tak korupsi dan jujur.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera memberi contoh Bripkad Seladi.
Anggota polisi yang bertugas di Polres Malang Kota itu menjadi salah satu potret nyata polisi teladan yang lebih memilih menjadi pemulung sebagai pekerjaan sampingan ketimbang menerima suap saat bertugas.
Kata Mardani itu bisa menjadi cermin penilaian Presiden Jokowi.
"Tujuh nama jenderal bintang tiga Polri yang dicalonkan punya peluang. Tapi harus diperhatikan track record bersih dan tidak Korupsi. Bripka Seladi, polisi jujur yang nyambi memulung harus jadi cermin," cetus Politikus PKS ini kepada Tribunnews.com, Selasa (24/5/2016).
Ada tujuh jenderal bintang tiga yang layak nominasi menjadi calon Kapolri.
Wakapolri Budi Gunawan, Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Budi Waseso, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komjen Tito Karnavian.
Selain itu ada nama Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian Komjen Syafruddin, Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri Komjen Putut Eko Bayuseno, Inspektur Pengawasan Umum Komjen Dwi Priyatno, dan Sekretaris Utama Lembaga Pertahanan Nasional Komjen Suhardi Alius.
Dari ketujuh Calon tersebut, katanya, Kapolri yang dipilih Presiden harus mempunya kemampuan leadership dan manajemen.
"Polri organisasi besar agar wujud budaya melayani harus ada kemampuan menggerakkan 'gajah yg bisa menari'. Kuat leadership dan manajerialnya," ujarnya.
Bahkan menurutnya, dari ketujuh nama calon kapolri itu, Presiden Jokowi tak perlu takut memilih sosok yang tidak dikenal publik. "Jangan takut memilih yang tidak dikenal publik," anjurannya.
Kisah Bripka Seladi
Ketua DPR RI, Ade Komarudin memberikan penghargaan kepada Bripka Seladi di Ruang Pimpinan DPR, Senin (23/5). Menurut Akom (panggilan Ade Komarudin), ini merupakan wujud apresiasi DPR kepada Aparat Polisi yang berkomitmen untuk mengutamakan kejujuran dalam sepanjang tugasnya menjadi penegak hukum.
Bripka Seladi sendiri merupakan anggota polisi yang bertugas di Polres Malang Kota, menjadi salah satu potret nyata polisi teladan yang lebih memilih menjadi pemulung ketimbang menerima suap saat bertugas. Bagi profesi penegak hukum, kejujuran adalah syarat paling utama yang harus dimilikinya.
Namun menurut Akom, sifat ini masih langka ditemukan. Merefleksikan kondisi tersebut, Akom mengutip pernyataan Presiden RI Ke 4.
"Di Indonesia hanya ada tiga polisi jujur, yakni polisi tidur, patung polisi, dan Hoegeng," kelakar Akom yang disambut tawa awak media yang meliput.
Menurutnya, kejujuran Bripka Seladi adalah pelajaran yang memberikan nilai-nilai inspiratif, tidak hanya bagi aparat penegak hukum, tapi juga kepada seluruh profesi.
"Mengajarkan kepada kita nilai-nilai kejujuran dan kerja keras dalam profesinya sebagai polisi," ungkapnya.