Indonesia Serukan Bandung Message dalam Debat di Forum PBB
Duta Besar Dian Triansyah Djani, Wakil Tetap RI untuk PBB di New York mengingatkan pesan dalam Bandung Message 2015.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Besar Dian Triansyah Djani, Wakil Tetap RI untuk PBB di New York mengingatkan pesan dalam Bandung Message 2015.
Satu pesan dalam Bandung Message 2015 tersebut disebutkan pentingnya penguatan peran dan kapasitas organisasi regional di Asia dan Afrika, khususnya dalam kerangka misi pemeliharaan perdamaian PBB.
Hal ini disampaikan dalam Debat Terbuka Dewan Keamanan PBB di New York, tanggal 24 Mei 2016 yang bertemakan kerja sama perdamaian dan keamanan PBB-Uni Afrika.
"Sebagai pendukung kuat kemerdekaan negara-negara di kawasan Afrika sejak Konferensi Asia-Afrika tahun 1955, Indonesia akan terus melanjutkan komitmennya untuk mendukung Afrika mempertahankan visi perdamaian dan kemakmuran yang berkelanjutan,” ujar Dubes Djani berdasarkan siaran pers Kementerian Luar Negeri, Rabu (25/5/2016).
Djani menambahkan bahwa PBB perlu meningkatkan kerjasama perdamaian dan keamanan dengan benua Afrika, melalui Uni Afrika.
Tujuannya untuk mengatasi berbagai konflik berkepanjangan di benua tersebut.
“Indonesia mendukung pembentukan arsitektur perdamaian dan keamanan Afrika dan sebagai negara peninjau Uni Afrika, Indonesia mendorong peningkatan kerjasama PBB – Uni Afrika khususnya dari aspek dukungan politis dan sumber daya lainnya," kata Djani.
Uni Afrika memiliki Dewan Perdamaian dan Keamanan Uni Afrika yang dimandatkan untuk mengambil keputusan terkait pencegahan konflik, peace making dan peace building, serta memajukan demokrasi di Benua Afrika.
Namun pada praktiknya, Uni Afrika masih tetap membutuhkan bantuan dan kemitraan dengan PBB serta negara anggota PBB lainnya untuk meningkatkan efektifitas upaya penegakan dan pencapaian perdamaian di benua tersebut.
“Indonesia senantiasa mendukung Benua Afrika dalam upaya memelihara dan memenuhi perdamaian dan keamanan," ujar Kamapradipta Isnomo, Minister Counsellor pada Perutusan Tetap RI untuk PBB di New York.
Saat ini tercatat sekitar 1500 personil TNI dan POLRI hadir dan bergabung dalam Misi Perdamaian PBB di Republik Afrika Tengah, Mali, Republik Demokrat Congo, Sudan, Sudan Selatan, Liberia, dan Sahara Barat.
Dewan Keamanan PBB setiap bulannya menyelenggarakan Debat Terbuka terkait isu tematis yang berkaitan dengan perdamaian dan keamanan sebagaimana diamanatkan dalam Piagam PBB.
Atas prakarsa Delegasi Mesir sebagai anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB dan Presiden Dewan keamanan PBB untuk bulan Mei 2016, telah menyelenggarakan Debat Terbuka bertemakan kerjasama perdamaian dan
keamanan antara PBB dan Uni Afrika.
Anggota Dewan Keamanan PBB berjumlah 15 negara yang terdiri dari Venzuela, Ukraina, Jepang, Malaysia, Uruguay, Selandia Baru, Spanyol, Senegal, Mesir, dan Angoa sebagai anggota Tidak Tetap serta Amerika Serikat, RRT, Inggris, Federasi Rusia dan Perancis sebagai anggota Tetap DK PBB.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.