90 Tahun Gontor, KH Hasan Abdullah Sahal: Keterbukaan Yes, Intervensi No!
Makna 90 tahun merupakan kesempatan untuk menggairahkan nilai-nilai yang diestafetkan para pendiri. Agar semua orang tahu.
Penulis: Y Gustaman
Editor: Husein Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com: Yogi Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pondok Modern Darussalam Gontor akan menginjak usia 90 tahun pada September 2016. Kick off sebagai tanda syukur sampai di usia sekarang diawali lewat Sujud Syukur Menyambut 90 Tahun Gontor di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (28/5/2016).
Bertahannya Pondok Modern Darussalam Gontor sampai sejauh ini tak lepas dari nilai-nilai yang ditanamkan oleh Trimurti, tiga pendirinya, yakni KH Ahmad Sahal, KH Imam Zarkasyi dan KH Zainudin Fananie.
Dua dari Trimurti penerus, yakni KH Hasan Abdullah Sahal dan KH Abdullah Syukri Zarkasyi, akan menghadiri acara nanti. Sementara KH Syamsul Hadi Abdan tidak ikut karena harus menetap dan menjaga pondok.
Sehari sebelum acara tersebut di atas, Jumat (27/5/2016) malam, di depan sejumlah alumnus Pondok Modern Darussalam Gontor, KH Hasan Abdullah Sahal mengingatkan kembali estafet nilai-nilai pondok selama ini.
"Makna 90 tahun merupakan kesempatan untuk menggairahkan nilai-nilai yang diestafetkan para pendiri. Agar semua orang tahu baik yang di dalam dan di luar Gontor," ujar KH Hasan Abdullah Sahal di Hotel Borobudur.
Dia mengingatkan, justru di usianya yang hampir mencapai 100 tahun, nilai-nilai pendiri Trimurti harus terus diingat. Banyak orang yang pernah nyantri, lulus dan mengajar di Gontor tidak tahu soal nilai-nilai itu, apalagi orang luar. Sehingga KH Hasan Abdullah Sahal mengingatkan kembali hal penting tersebut.
Dalam satu hal, kata KH Ahmad Sahal, Pondok Modern Darussalam Gontor memiliki batasan-batasan mana yang boleh dan tak boleh dilakukan. "Keterbukaan yes, intervensi no! Meskipun United Nation atau Unesco," begitu pesan KH Hasan Abdullah Sahal.
Apa yang tetap dan tak bisa diubah di Pondok Modern Darussalam Gontor sudah sejak awal ditanamkan Trimurti, dan penerusnyalah yang harus mempertahankan itu semua.
KH Ahmad Sahal memastikan Pondok Modern Darussalam Gontor keras menyikapi soal intervensi. Ia menganalogikan, siapa pun orangnya yang mengintervensi nilai-nilai harus dikartu merah atau penalti.
Ia mencontohkan pondok memang terbuka, tapi ada yang tidak bisa diakomodasi. Contoh kecil boleh saja orang berbicara soal demokrasi dan HAM, tapi itu tak bisa ditawarkan ke Pondok Modern Gontor karena sudah masuk dalam intervensi.
"Pada usia 90 tahun sampai 100 tahun, penegakan nilai-nilai pondok adalah sudah mantap. Ada sesuatu yang tidak boleh diubah, yaitu nilai-nilai yang telah dicetuskan oleh Trimurti," kata dia sambil menambahkan bahwa nilai-nilai ini akan terus diestafetkan.