Ketua PBNU: Iman Belum Lengkap Kalau Belum Amalkan Pancasila
"Iman itu ada enam, tapi kalau belum amalkan Pancasila, Iman belum lengkap. Sifatnya Fardhu Ain,"
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj menceritakan saat didirikannya Nahdlatul Ulama oleh KH Hasyim Ashari dalam acara peringatan Hari Lahirnya Pancasila di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (1/6/2016).
Saat itu, KH Hasyim Ashari mengatakan bahwa membela negara dari penjajah merupakan kewajiban yang harus dimiliki seluruh umat Islam.
"Iman itu ada enam, tapi kalau belum amalkan Pancasila, Iman belum lengkap. Sifatnya Fardhu Ain," ujarnya.
Said Aqil menjelaskan siapa pun yang meninggal saat membela negara adalah bentuk dari jihad, sementara yang tidak membela negaranya sendiri boleh dibunuh.
Selain itu, dirinya mengungkapkan bahwa apa yang telah diajarkan kyai-kyai pada zaman dulu, bukan sekedar mengamalkan keislaman.
Tapi, membentuk karakter bangsa yang sederhana dan menyatukan berbagai macam perbedaan.
"Jangan dikira kyai NU hanya bisa tahlilan saja. Sudah dari dulu, kyai di daerah-daerah juga mengamalkan Pancasila," kata Said.
"Islam kebangsaan yang dibentuk oleh alim ulama jaman dahulu merupakan bagian dari Pancasila yang dibicarakan Bung Karno pada saat sidang BPUPKI," tambahnya.