Megawati Soekarnoputri: Dasar Negara Itu, Bung Karno Sebut Pancasila
Bung Karno menyatakan bukan dirinya yang menemukan Pancasila.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sungguh hari ini, Rabu (1/6/2016) adalah hari bersejarah, kata Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri saat memperingati Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni, di Gedung Merdeka Bandung, Jawa Barat.
Karena 71 tahun lalu, tepatnya tanggal 1 Juni 1945 dalam sidang BPUPKI, di bawah pengawasan ketat tentara Jepang, Bung Karno membacakan sebuah pidato yang sangat penting bagi bangsa ini, yakni Pidato lahirnya Pancasila.
Pidato yang berisi philosopische grondslag, fundamen, filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung yang bernama Indonesia Merdeka.
Bung Karno menyatakan bukan dirinya yang menemukan Pancasila. Beliau mengakui hanya sebagai penggali Pancasila.
Namun, imbuh Puteri Bung Karno ini, tak dapat dipungkiri, konsepsi tentang Pancasila adalah hasil pergulatan Bung Karno sejak muda. Buah perenungan atas perjuangan berpuluh-puluh tahun, termasuk hasil kontemplasi beliau saat dalam pembuangan di Ende.
Karena itu, katanya, saat DR Radjiman Wedyodiningrat mengajukan pertanyaan tentang dasar negara, Bung Karno mampu menjawabnya pertanyaan tersebut dalam pidato tanpa teks, sistematis dan jernih.
"Dasar negara itu, Bung Karno sebut Pancasila," katanya.
Dengan Pancasila, lanjut Ketua Umum PDI Perjuangan ini, Bung Karno telah menggagas persatuan bangsa-bangsa di kawasan Asia Afrika, yang kemudian melahirkan Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955.
"Gedung Merdeka inilah yang menjadi saksi peristiwa monumental yang mengubah tatanan dunia," ujarnya.
"Di tempat inilah dirumuskan, diputuskan, dideklarasikan Dasa Sila Bandung yang kemudian menginspirasi bangsa-bangsa kawasan Asia, Afrika, dan bahkan Amerika Latin, berjuang membebaskan diri dari penjajah," katanya.
Lebih lanjut Megawati tegaskan, konferensi tersebut menyalakan keberanian rakyat di negara yang masih dalam penjajahan untuk berjuang dan menyatakan diri sebagai bangsa yang berdaulat, sebagai negara merdeka.
"Rakyat Indonesia dimana pun berada, Bung Karno telah memperjuangkan Pancasila menjadi “ideologi dunia”, beliau menyampaikannya secara resmi dalam Sidang Umum PBB tahun 1960," dia mengingatkan.
Dalam peringatan kali ini, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi hadir di acara Peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 di Gedung Merdeka Bandung pada Rabu (1/6/2016).