Senator DPD RI Curhat ke Menteri Sofyan Jalil
Rapat bertujuan untuk membahas program prioritas pembangunan daerah
Penulis: Johnson Simanjuntak
“Dalam 5 prioritas nasional itu terdiri dari 23 point yang secara komprehensif mewakili kebutuhan masyarakat, diantaranya yaitu kesehatan, pendidikan, kedaulatan pangan, pembangunan pariwisata, dan reformasi birokrasi,” ujarnya.
Menurutnya, Bappenas akan melakukan pendekatan tematik, holistik, terintegrasi dan spasial. Sementara untuk sektor kesehatan, Bappenas akan fokuskan kepada upaya preventif.
“Banyak makanan yang kurang sehat seperti jajanan anak-anak yang digoreng dengan minyak jelantah, nah ini juga harus ada turun tangan dari BP POM, agar pencegahan hal-hal seperti itu bisa diatur dengan jelas sehingga tingkat kesehatan untuk masyarakat akan meningkat,” ujarnya.
Selain itu, Sofyan juga menyampaikan pentingnya mengembangkan sektor pariwisata, mengingat pariwisata adalah investasi yang paling murah.
“Dengan investasi sedikit, wisata datang, diaman nanti akan ada masukan bagi hotel atau rumah warga yang bisa dijadikan tempat tinggal, dan untuk diketahui ada 15 negara lebih itu bebas visa untuk meningkatkan pariwisata,” katanya.
Dalam kesempatan berbeda, Komite IV DPD RI juga menggelar rapat kerja dengan Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo.
Agus memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017 mendatang akan berada pada kisaran 5-5,4 persen.
BI juga menyakini pada 2017, perekonomian Indonesia akan berada pada kondisi yang lebih baik.
“Masih sejalan dengan angka pertumbuhan ekonomi yang diasumsikan pemerintah dalam RAPBN 2017, yakni sebesar 5-5,4 persen,” ucap Agus.
Menurutnya, pertumbuhan yang semakin membaik pada 2017.Hal itu seiring dengan pemulihan perekonomian dunia yang diperkirakan mencapai 3,3 persen.
“Pertumbuhan ekonomi global yang meningkat diharapkan memberikan dampak positif pada peningkatan ekspor Indonesia pada 2017,” kata Agus.
Agus menambahkan, rata-rata nilai tukar pada 2017 akan berkisar antara Rp 13.600-13.900.
Kisaran itu sejalan dengan asumsi nilai tukar pemerintah dalam RAPBN 2017, yakni Rp 13.650-13.900.
Pergerakan nilai tukar, dipengaruhi oleh sentimen adanya kenaikan The Fed Rate.