Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kesiapan Jalan Tol Bawen-Salatiga sebagai Jalur Alternatif Mudik Masih Meragukan

"Andaikata ada kecelakaan, tidak mudah membawa korban ke RS. Sedangkan jalurnya sempit dan banyak bottle neck."

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kesiapan Jalan Tol Bawen-Salatiga sebagai Jalur Alternatif Mudik Masih Meragukan
KOMPAS IMAGES
Rombongan peserta Rapat Koordinasi Kesiapan Tol Bawen-Salatiga Untuk Jalur Alternatif saat meninjau jalan tol Bawen-Salatiga, Rabu (8/6/2016). 

Pembukaan jalur alternatif melalui Dusun Mangkelang ini membutuhkan beberapa konsekuensi.

Di antaranya adalah penebangan ratusan pohon kopi produktif pada lahan sepanjang 700 meter dengan lebar 7,5 meter.

"Hari ini mulai ditebang. Sebenarnya dari pihak PTPN IX agak keberatan, tetapi karena sudah instruksi Pak Menteri, terpaksa dilakukan," katanya.

Dalam presentasi Indroyono, tampak beberapa ruas jalan yang didokumentasikan menggunakan kamera drone. Ia pun memaparkan kondisi geografis jalan tersebut berupa tanjakan berkelok-kelok.

Sementara itu, perwakilan PT Trans Marga Jateng memperlihatkan citra udara ruas jalan tol Bawen-Salatiga dan sejumlah ruas jalur alternatif yang disiapkan.

Dari beberapa ruas jalan yang didokumentasikan dari udara tersebut terlihat banyak tanjakan dan turunan yajam, serta jalur yang berkelok-kelok.

"Layak dan tidaknya sebagai jalur alternatif, kami serahkan sepenuhnya kepada tim penilai." kata penyaji materi dari PT TMJ.

BERITA TERKAIT

Bupati Semarang Mundjirin mengatakan, pemanfaatan jalan tol Bawen-Salatiga sebagai jalur alternatif pada arus mudik tahun ini cukup dilematis.

Di satu sisi ia harus mewujudkan kebijakan pemerintah pusat agar jalan tol tersebut dioptimalkan. Namun, ia meragukan kelayakan jalan tersebut.

"Kalau saya ikuti instruksi dengan segala risiko kemungkinan tidak menyenangkan atau menyamankan pengunanya. Atau kita usulkan saja bersama-sama agar ini ditinjau ulang," kata Mundjirin.

Sejumlah ruas jalan alternatif untuk memfungsikan tol Bawen-Salatiga tersebut, jika tetap dipaksakan dioperasikan, membutuhkan usaha besar dari semua pihak.

Bila terjadi kecelakaan, misalnya, maka harus dipastikan operasi penyelamatannya dapat dilakukan dengan baik.

"Andaikata ada kecelakaan, tidak mudah membawa korban ke RS. Sedangkan jalurnya sempit dan banyak bottle neck. Kalau jangan dipaksakan, kita pakai existing-nya gimana?" tanya Mundjirin.

Rapat koordinasi tersebut kemudian dilanjutkan dengan tinjauan lapangan untuk melihat progres fisik jalan tol Bawen-Salatiga serta jalur alternatif yang disiapkan.

Sebelumnya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menjamin bahwa ruas jalan tol sesi III Bawen- Salatiga sudah bisa beroperasi sebelum Lebaran 2016 kendati belum rampung 100 persen.

Pembangunan jalan tol tersebut sudah dikebut, meski ada beberapa titik yang mengalami keterlambatan akibat molornya proses pembebasan lahan.

Penulis: Syahrul Munir

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas