Potensi Peningkatan Energi Terbarukan di Indonesia Masih Cukup Besar
Pemerintah menargetkan prosentase pemanfaatan energi terbarukan dalam bauran energi nasional minimal sebesar 23 persen tahun 2025
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia memiliki potensi mengembangkan energi baru dan terbarukan mulai tenaga matahari (surya), angin, biomassa, gelombang laut, energi air (hidro) dan panas bumi (geothermal), termasuk yang berbahan dasar limbah (pembangkit listrik berbasis limbah/ sampah).
Pemerintah mendorong pengembangan energi baru terbarukan yang mengacu Blueprint Pengelolaan Energi Nasional 2010-2025 November 2007 dan Kebijakan Energi Nasional (KEN) dalam Peraturan Pemerintah No. 79 tahun 2014, yang menargetkan prosentase pemanfaatan energi terbarukan dalam bauran energi nasional minimal sebesar 23 persen tahun 2025.
Selain itu, pemerintah juga berkomitmen merealisasikan penyediaan listrik sebesar 35 ribu Megawatt (MW) dan akan membangun 109 pembangkit listrik dalam jangka waktu 5 tahun (2014-2019), agar seluruh masyarakat Indonesia bisa menikmati listrik.
Tri Mumpuni, CEO Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang semakin baik akan meningkatkan kebutuhan energi dalam negeri dan kemampuan atau daya beli masyarakat serta akan menjadi daya tarik investasi swasta yang diperlukan dalam pembangunan sektor energi.
"Potensi peningkatan energi terbarukan dan efisiensi energi di Indonesia masih cukup besar serta potensi pasar energi nasional, regional dan internasional masih terbuka," kata Tri di Jakarta, Kamis (9/6/2016).
Dikatakannya, Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak gugusan pegunungan yang dapat mengaliri mata air sebagai sumber air sungai, sehingga sangat cocok dan berpotensi untuk mengembangkan energi terbarukan mikrohidro.
"Aliran sungai dari pegunungan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai penggerak mula dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Energi tenaga air bisa terus dikembangkan tentunya dengan dukungan pemerintah dalam pengembangan pembangkit listrik mikrohidro,” katanya.
Sebagai salah satu pelopor pengembangan energi terbarukan khususnya pembangkit listrik mikro hidro, Tri Mumpuni melalui Yayasan Institus Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA), telah merancang pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) berkapasitas 2,8 MW dengan memanfaatkan aliran Sungai Cilamaya.
Christopher Eve, Presiden Direktur, PT UBM Pameran Niaga Indonesia mengatakan, pihaknya berencana menghadirkan Renewable Energy & Energy Efficiency Indonesia Exhibition, pameran niaga dan konferensi internasional untuk menampilkan dan mengulas solusi dan teknologi terkini di sektor energi terbarukan dan efisiensi energi.
Renewable Energy & Energy Efficiency di Indonesia yang akan berlangsung di Jakarta International Expo, Kemayoran, pada tanggal 29 - 31 Maret 2017 mendatang dan akan menjadi platform yang mempertemukan para praktisi, profesional dan pemangku kepentingan sektor energi terbarukan dan efisiensi energi agar dapat saling bertukar pengalaman dan informasi.
"Pameran ini akan menghadirkan berbagai macam produk, jasa dan teknologi energi terbarukan dan efisensi energi," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.