Masih Pengantin Baru, Rita Krisdianti Merantau Jadi TKW ke Hongkong
Rita pertama kali berangkat sebagai TKW pada 2012. B Bukan bekerja di Malaysia, tapi di Hongkong.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kalangan Komisi I DPR RI mendesak pemerintah tidak tinggal diam atas hukuman gantung yang dijatuhkan pengadilan Malaysia terhadap tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia asal Sumoroto, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Rita Krisdianti, karena kasus narkoba .
Pemerintah Presiden Joko Widodo diminta segera turun tangan dalam memberikan bantuan hukum untuk Rita yang divonis mati atas dugaan keterlibatannya dalam kasus penyelundupan 4 kg sabu di dalam koper saat dia berada di Bandara Bayan Lepas, Penang, Malaysia, pada 10 Juli 2013.
Sebelum Polisi Diraja Malaysia menangkapnya, Rita diduga dijebak oleh mafia narkotika saat berada di New Delhi, India, dengan modus penitipan koper yang berisi pakaian.
Seperti apa perjalanan hidup Rita yang sehari-hari orangtuanya merupakan keluarga kurang mampu di Ponorogo?
Mengutip situs Apakabar Online, Minggu (12/6/2016), Rita pertama kali berangkat sebagai TKW pada 2012. B Bukan bekerja di Malaysia, tapi di Hongkong.
Dia mendaftarkan diri lewat perusahaan jasa pengerah tenaga kerja ke luar negeri, PPTKIS PT Putra Indo Sejahtera melalui jasa pengerah bernama Sumiyati, warga Sumoroto, Ponorogo di akhir 2012.
Saat mendaftar menjadi TKW ke Hongkong, Rita sebenarnya masih berstatus pengantin baru karena menikah.
Setiba di Hongkong, Rita menerima pengalaman kerja yang buruk. Belum sampai tiga bulan Rita bekerja di sana, dia di-PHK sepihak oleh majikannya. Rita pun dikembalikan ke agen.
Oleh agen yang menempatkan, Rita dikirim ke Macau untuk menunggu job baru dan perpanjangan visa.
Setelah tiga bulan lamanya tak juga ada kejelasan job baru dan perpanjangan visa dari otoritas Hong Kong, Rita memutuskan pulang ke Ponorogo karena masa tinggalnya di Macau keburu habis alias overstay.
Rita mengirimkan seluruh barang pribadinya ke Ponorogo.
Tapi saat akan terbang pulang ke Indonesia, teman satu kos Rita bernama Eka Suliyah dan seseoral berinisial RT menawarkan side job kepada Rita.
Menurut penuturan ibunda Rita, Rita ditawari berbisnis kain dan pakaian dengan jaringan yang dikenal temannya tersebut. Rita lalu mengubah rute penerbangannya.
Dari Makau Rita terbang ke Kota New Delhi, India, sesuai arahan sang teman.
Di New Delhi, Rita sempat transit menginap di suatu tempat.
Keesokan harinya saat menjelang keberangkatan Rita ke Indonesia, seseorang menemuinya seraya menitipkan sebuah koper yang katanya berisi pakaian.
Rita dijanjikan akan ada seseorang yang mengambil barang tersebut setiba Rita di Penang, Malaysia.,
Rita dibuat terkejut ketika setiba di Bandar Udara Internasional Bayan, Lepas Penang, Malaysia, 10 Juli 2013, saat keluar dari gate pemeriksaan, dia dijemput oleh beberapa petugas kepolisian Diraja Malaysia.
Barang yang tersimpan di koper titipan yang dia bawa terbang dari New Delhi ternyata narkoba 4 kg.