Tito Karnavian Dinilai Mampu Mereformasi Postur Anggaran Polri
Lemkapi menilai Komjen Tito Karnavian mampu mereformasi postur anggaran Polri yang selama ini dinilai belum ideal.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) menilai Komjen Tito Karnavian mampu mereformasi postur anggaran Polri yang selama ini dinilai belum ideal.
Direktur Eksekutif Lemkapi, Edi Hasibuan mengatakan Tito diklaim mampu menata anggaran Polri karena sebelumnya pernah menjabat sebagai Asrena.
"Pak Tito bukan saja ahli reserse dan menangani terorisme. Dia juga ahli menata anggaran karena pernah menjadi Asrena Polri," kata Edi, Sabtu (18/6/2016).
Edi menjelaskan, menurut kajian Lemkapi postur anggaran yang dimiliki Polri selama ini masih jauh dari ideal bila dibandingkan dengan sistem anggaran polisi di negara lain.
Postur anggaran Polisi Indonesia saat ini sekitar 70 persen anggaran untuk belanja pegawai dan 30 persen untuk operasional. Sebagai dampaknya banyak biaya operasional seperti proses penegakan hukum tidak terpenuhi anggaran polri.
"Akibatnya anggaran penanganan kasus uang dibiayai baru sekitar 35 persen. Postur anggaran yang ideal menurut kajian kami adalah anggaran belanja pegawai dan operasional sebaiknya seimbang yakni 50 banding 50," kata Edi.
Mantan anggota Kompolnas ini mengatakan, saat menjadi Asrena Polri, Tito mampu memperjuangkan angaran Polri naik Rp 10 triliun dari Rp 57 triliun menjadi Rp 67 triliun.
Sebagai dampak kenaikan itu, anggaran operasional naik dari 22 persen menjadi 28 persen.
Kemudian hal lain yang perlu menjadi perhatian yakni memperjuangkan tunjangan kinerja (remunerasi) Polri agar kesejahteraannya bisa lebih baik.
"Kalau remunerasi angkanya masih dibawah 50 persen dari gaji. Yang terjadi adalah kultur anggota dan pejabat Polri masih akan mencari 'jabatan-jabatan basah'. Ini semua tentu dibutuhkan dukungan presiden dan DPR kepada Kapolri jika ingin kinerja Polisi kita lebih baik ke depan," tegas Edi.