Anggota DPR: ICW Jangan Asal Simpulkan Audit BPK Tidak Benar
Apakah ICW sudah baca hasil audit BPK? Kalau belum baca dari mana dia menyimpulkan?
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI, Arsul Sani mempertanyakan pernyataan peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menyimpulkan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap pembelian lahan RS Sumber Waras oleh Pemprov DKI Jakarta tidak cermat.
"Apakah ICW sudah baca hasil audit BPK? Kalau belum baca dari mana dia menyimpulkan? Tidak boleh seperti itu," kata Arsul di Gedung DPR, Jakarta, Senin (20/6/2016).
Politikus PPP itu meminta ICW tidak asal menyimpulkkan terkait pembelian lahan RS Sumber Waras tersebut.
Menurutnya, audit BPK terkait pembelian lahan RS Sumber Waras itu harus dibaca dengan cermat.
"Jangan menyimpulkan audit tidak benar. Baca saja belum, itu namanya memihak," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Indonesia Corruption Watch menilai Badan Pemeriksa Keuangan DKI Jakarta tidak cermat dalam menganalisis pembelian lahan untuk Rumah Sakit Sumber Waras.
"Dalam hal ini BPK DKI atau BPK RI tidak cermat," ujar peneliti ICW, Febri Hendridalam dialog Polemik di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (18/6/2016).
Febri mengatakan, BPK DKI menjadikan Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 sebagai dasar pengujian analisis pembelian lahan.