Kapolri Kecewa Pemberitaan Bom Thamrin Lebih Heboh Dibanding Ungkap Kasus Bom Surabaya
Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengaku pihaknya selalu memperhatikan pemberitaan soal bom di tanah air.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengaku pihaknya selalu memperhatikan pemberitaan soal bom di tanah air.
Namun dia kecewa karena ternyata pemberitaan mengenai bom Thamrin yang terjadi awal tahun 2016 lalu begitu besar hingga sebulan lamanya, berbeda dengan prestasi polisi mengungkap bom Surabaya yang hanya diberitakan satu dua hari saja.
"Ada satu hal yang selalu saya cermati. Kok kalau ada bom meledak beritanya besar sekali bisa sampai berhari-hari tidak selesai, berminggu-minggu bahkan sampai sebulan. Contohnya itu saat bom Thamrin. Padahal itu bomnya tidak besar," kata Badrodin di hadapan beberapa pemimpin redaksi dan awak media, saat acara buka puasa bersama di Rupatama Mabes Polri, Senin (20/6/2016) malam.
Hal berbeda justru terjadi saat pengungkapan empat tersangka teroris Surabaya yang sudah menyiapkan tiga bom aktif untuk bom bunuh diri di Polres Tanjung Perak dan beberapa pos polisi.
Dimana menurut Badrodin, media massa tidak tertarik dengan pemberitaan itu. Padahal itu merupakan prestasi Polri dan jenis bom Surabaya adalah bom dengan daya ledak tinggi, melebihi bom Thamrin.
"Bom Surabaya itu daya ledak tinggi tapi beritanya hanya sehari dua hari. Padahal ini prestasi Polri. Polri bisa menangkap sebelum meledak, ini patut diapresiasi, diberi penghargaan. Yang kemarin menurut saya prestasi tapi media tidak membesarkan. Mungkin dianggap biasa dan wajar," kata dia.