Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapolri Kecewa Pemberitaan Bom Thamrin Lebih Heboh Dibanding Ungkap Kasus Bom Surabaya

Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengaku pihaknya selalu memperhatikan pemberitaan soal bom di tanah air.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kapolri Kecewa Pemberitaan Bom Thamrin Lebih Heboh Dibanding Ungkap Kasus Bom Surabaya
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Tim Gegana saat akan memusnahkan (meledakkan) bahan peledak yang disita dari rumah terduga teroris milik terduga teroris dimusnahkan di lahan Inkopol di Jl Tambak Osowilngun, Kamis (9/6). SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengaku pihaknya selalu memperhatikan pemberitaan soal bom di tanah air.

Namun dia kecewa karena ternyata pemberitaan mengenai bom Thamrin yang terjadi awal tahun 2016 lalu begitu besar hingga sebulan lamanya, berbeda dengan prestasi polisi mengungkap bom Surabaya yang hanya diberitakan satu dua hari saja.

"Ada satu hal yang selalu saya cermati. Kok kalau ada bom meledak beritanya besar sekali bisa sampai berhari-hari tidak selesai, berminggu-minggu bahkan sampai sebulan. Contohnya itu saat bom Thamrin. Padahal itu bomnya tidak besar," kata Badrodin di hadapan beberapa pemimpin redaksi dan awak media, saat acara buka puasa bersama di Rupatama Mabes Polri, Senin (20/6/2016) malam.

Hal berbeda justru terjadi saat pengungkapan empat tersangka teroris Surabaya yang sudah menyiapkan tiga bom aktif untuk bom bunuh diri di Polres Tanjung Perak dan beberapa pos polisi.

Dimana menurut Badrodin, media massa tidak tertarik dengan pemberitaan itu. Padahal itu merupakan prestasi Polri dan jenis bom Surabaya adalah bom dengan daya ledak tinggi, melebihi bom Thamrin.

"Bom Surabaya itu daya ledak tinggi tapi beritanya hanya sehari dua hari. Padahal ini prestasi Polri. Polri bisa menangkap sebelum meledak, ini patut diapresiasi, diberi penghargaan. Yang kemarin menurut saya prestasi tapi media tidak membesarkan. Mungkin dianggap biasa dan wajar," kata dia.

BERITA TERKAIT
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas