Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Usai Diperiksa Penyidik KPK, La Nyalla Mengaku Tidak Tahu Dugaan Korupsi RS Unair

"Tidak ada yang saya ketahui jelas. Masalah itu, tidak ada masalah," kata La Nyalla.

Penulis: Valdy Arief
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Usai Diperiksa Penyidik KPK, La Nyalla Mengaku Tidak Tahu Dugaan Korupsi RS Unair
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Tersangka kasus dugaan korupsi penyalahgunaan dana hibah di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jawa Timur La Nyalla Mattalitti dikawal petugas saat tiba di Gedung Bundar Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (31/5/2016). La Nyalla yang merupakan tersangka dana hibah Kadin Jawa Timur dipulangkan setelah dokumen keimigrasiannya dicabut dan berstatus sebagai penduduk over stay di Singapura dan kini menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum (non-aktif) PSSI La Nyalla Mattalitti menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pembangunan Rumah Sakit Universitas Airlangga, Surabaya dan pengadaan alat kesehatannya.

Pemeriksaan dilakukan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama sekitar tiga jam hingga 13.10 WIB di Kantor Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus).

Setelah diperiksa, La Nyalla mengaku tidak tahu perihal proyek tersebut.

Dia juga sempat melontarkan penilaian soal dugaan korupsi dimaksud.

Menurutnya, tidak ada masalah dalam dua proyek di universitas negeri itu.

"Tidak ada yang saya ketahui jelas. Masalah itu, tidak ada masalah," kata La Nyalla sambil berjalan masuk ke mobil tahanan Kejaksaan, Selasa (21/6/2016).

Terkait pemeriksaan kali ini, La Nyalla menyebut dia diperiksa untuk tersangka kasus pembangunan RS Unair, Fasichul Lisan yang dulu menjabat sebagai rektor.

Berita Rekomendasi

"Saya diperiksa sebagai saksinya Profesor Fasich untuk kasus Unair," katanya.

Pemeriksaan La Nyalla untuk dugaan korupsi tersebut yang dilakukan KPK, bukan kali pertama. Pada Maret 2015, KPK pernah memeriksa politisi Partai Golkar ini untuk kasus yang sama.

Dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan alat kesehatan RS Unair, KPK telah menetapkan Direktur Marketing PT. Anugrah Nusantara, Minarsih, dan Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kementerian Kesehatan, Bambang Giatno, sebagai tersangka. Keduanya diduga telah membuat negara merugi sebesar Rp 17 miliar dari proyek yang bernilai Rp 87 miliar.

Sedangkan untuk kasus dugaan korupsi pembangunan RS Unair, KPK telah menetapkan mantan Rektor Unair Fasichul Lisan sebagai tersangka. Pada kasus ini negara diduga mengalami kerugian sebesar Rp 85 miliar dari nilai proyek sebesar Rp 300 miliar.

Sedangkan La Nyalla, saat ini menyandang dua status tersangka dan berada dalam tahanan Kejaksaan. Di antaranya adalah dugaan korupsi dana hibah dan bantuan sosial Jawa Timur dan dugaan tindak pidana pencucian uang. Dua kasus ini tengah ditangani Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas