Disela Tugas Luar Negeri, Luhut Sempat Mengetes Tito Soal Tawaran Kapolri
Terkait senioritas, Luhut menjelaskan pihaknya telah menghitung dengan cermat. Ia menilai pencalonan Tito tidak melanggar aturan yang ada.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan mengaku sempat mengetes Tito Karnavian terkait tawaran Kapolri. Ia menilai Tito merupakan sosok yang baik dan ramah.
Diketahui, Tito sering mendampingi Luhut terkait kegiatan di luar negeri. Pernyataan Luhut menepis keraguan banyak pihak mengenai persoalan senioritas di tubuh Polri. Sebab, Tito melewati empat angkatan jika terpilih menjadi Kapolri.
"Dalam beberapa pertemuan di luar negeri, saya tanya in direct 'To kalau kamu jadi Kapolri gimana? dijawab 'Pak kalau bisa jangan saya'. Pak Tito humble dan jaga perkawanan dengan baik, dia teguh pada pimpinannya," kata Luhut di ruang Komisi III DPR, Gedung DPR, Jakarta, Selasa (21/6/2016).
Terkait senioritas, Luhut menjelaskan pihaknya telah menghitung dengan cermat. Ia menilai pencalonan Tito tidak melanggar aturan yang ada.
"Kami sudah punya ahli-ahli yang mumpuni membahas nama (Kapolri)," imbuhnya.
Ia menjelaskan Kompolnas mengusulkan nama-nama calon Kapolri termasuk plus minus mereka. Luhut menegaskan tidak pernah memberikan satu opsi kepada presiden.
"Proses pengambilan keputusan ini, kami lakukan dengan cermat, terbuka dan transparan," katanya
Luhut menyatakan Kompolnas juga mengkaji isu senioritas. Namun dalam rekam jejak Tito di kepolisian serta melihat sikapnya selama enam bulan terakhir, Luhut mengatakan Mantan Kapolda Metro Jaya itu sangat menghormati seniornya.
"Setelah peristiwa Thamrin, kita intens dengan Tito, dan dia bilang 'Pak biarkan saja saya masih nyaman dengan jabatan ini'. Sampai panggilan terakhirpun diakui seperti itu," ujar Luhut yang juga menjabat Ketua Kompolnas itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.