TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo mengaku telah melakukan empat kali fit and proper test calon Kapolri.

Hal itu dilakukan selama ia menjadi anggota DPR.

Ia melihat Tito Karnavian dapat menjadi Kapolri dalam waktu yang lama.

Tito merupakan lulusan akademi kepolisian 1987.

"Dengan masa jabatan variatif mulai dua bulan Chairudin Ismail dan paling lama Dai Bahtiar 3 tahun 7 bulan, kalau beliau tidak ada angin puting beliung. Saya doakan sampai Piala Dunia 2022 masih jadi kapolri," kata Bambang disambut tawa anggota Komisi III DPR di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/6/2016).

Bambang lalu menyinggung tantangan Tito terkait dengan minimnya anggaran di kepolisian.

Anggaran kepolisian lebih banyak untuk gaji dan belanja pegawai.

"Masih banyak yang melakukan kerja pemulung, tukang ojek, bakso ini karena kesulitan ekonomi," kata Politikus Golkar itu.

Ia mengatakan sulit menjalankan reformasi internal kepolisian karena anggaran kecil.

Apalagi, anggaran untuk pelatihan seluruh aparatur kepolisian hanya sebesar Rp1,2Miliar.

"Tidak adil dengan rata-rata UMR tidak bisa dipisahkan dari koruptif," ujarnya.

Politikus Golkar itu juga menyoroti pungutan liar oknum polisi.

Ia menyadari biaya BBM yang dibutuhkan anggota polisi untuk berpatroli.

"Kita juga memberikan respek apresiasi diundang Ketua DPR, (anggota polisi) jadi pemulung. Kita angkat topi menghindari perilaku koruptif," kata Bambang.