Polda Metro Jaya: 17 Bank Jadi Sasaran Komplotan Pembobol Kartu Kredit
Kepolisian tengah menunggu hasil audit PPATK untuk menelusuri aliran-aliran dana yang digunakan para pelaku.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 1600 orang menjadi korban sindikat pembobolan kartu kredit.
Komplotan tersebut sudah beroperasi sejak tahun 2014. Adapun keempat pelaku tersebut berinisial GS, A, AH dan PSS.
Polisi belum bisa menaksir total kerugian yang disebabkan ulah pelaku.
Pasalnya, saat ini pihak kepolisian tengah menunggu hasil audit PPATK untuk menelusuri aliran-aliran dana yang digunakan para pelaku.
"Sampai saat ini baru sekitar Rp 5 miliar kerugiannya yang dapat ditaksir," ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Fadil Imran.
Dari tangan para pelaku, polisi menyita sejumlah barang bukti yakni dua unit laptop, 16 telepon seluler, tujuh KTP palsu, dua foto kopi KTP palsu dan lima kartu telepon seluler.
Polisi juga menyita sejumlah kartu ATM dari berbagai bank.Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan pasal berlapis.
17 Bank Jadi Sasaran
Setidaknya ada 17 bank yang data-data nasabahnya dijual oleh komplotan pembobol kartu kredit tersebut.
"Banknya macam-macam, ada 17 bank yang menjadi sasaran mereka. Ini semua adalah korban," kata Fadil.Fadil pun mengimbau kepada pihak bank untuk berhati-hati ketika mempekerjakan pelerja outsorcing.
"Imbauan kepada divisi kartu kredit untuk waspada merekrut petugas outsourcing karena dari merekalah data-data yang seharusnya rahasia ini bisa jatuh ke orang yang tidak bertanggung jawab," pungkasnya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.