TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komjen Pol Tito Karnavian memberikan klarifikasi terkait namanya yang disebut dalam percakapan rekaman 'kasus papa minta saham'.

Saat menjalankan uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri di Komisi III DPR RI, Tito menjelaskan namanya disebut bukan terkait dengan saham freeport.

Tetapi, karena dianggap dirinya berkontribusi dalam kemenangan suara Jokowi di Papua saat Pilpres lalu.

"Sebenarnya hal ini sudah saya klarifikasi ke Pak Prabowo, ke Gerindra juga," ucapnya, Kamis (23/6/2016).

Dikatakannya sistim distribusi suara di Papua saat Pemilu langsung online ke KPU.

Sehingga distribusi suara, dari TPS, Kecamatan, kemudian ke Kabupaten itu sudah online.

Sehingga tidak mungkin ada kecurangan karena semua saksi di TPS dari seluruh partai pun ada.

"Kita bersikap objektif dan netral," ucapnya.

Tito pun menjelaskan apa yang membuat warga Papua banyak yang memberikan suaranya untu Jokowi.

Saat itu, Jokowi datang dua kali ke Papua.

Kedatangan pertama Jokowi ke Papua pada masa kampanye hanya bersama tim kecil.

Kemudian, kedatangan Jokowi yang kedua membawa keluarganya termasuk istrinya Iriana.

Saat kedatangan kedua, Jokowi memperkenalkan dirinya dan keluarganya kepada warga Papua di lapang yang luas dan banyak orang.

"Beliau sampaikan istri beliau namanya berasal dari bahasa Irian karena kakek Ibu Iriana pernah menjadi guru di Irian. Itu yang membuat hati warga di sana suka," tutur Tito.

Sementara dari timnya Prabowo tidak ada satu pun yang ke Papua sehingga warga Papua banyak memilih Jokowi saat itu.

"Jadi kalau masyarakat Papua, siapa datang dia dapat," katanya.