PKH Wujudkan Cita-Cita Anak Tidak Mampu Jadi Generasi Berprestasi
Dia menjadi salah satu contoh anak tidak mampu yang mendapat bantuan PKH dan menjadi mahasiswa berprestasi di luar negeri.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Hidup dalam keluarga yang serba kekurangan dari sisi ekonomi tidak boleh menjadi alasan bagi seseorang untuk malas belajar dan putus harapan.
Sebab, pemerintah melalui Program Keluarga Harapan (PKH) bertekad membantu para generasi muda dari keluarga tidak mampu agar bisa mengenyam pendidikan yang layak dan berkualitas seperti mereka yang berkecukupan dari sisi ekonomi.
Demikian inti pesan yang disampaikan Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa dala keterangannya, Minggu (26/6/2016).
“Saya mewakili pemerintah berpesan kepada anak-anak yang hidup di keluarga kurang mampu, jangan sampai minder apalagi putus asa dengan kesempatan memperoleh pendidikan yang layak dan sukses dalam hidup.
Lewat berbagai program pendidikan dan pengentasan kemiskinan yang ada sekarang tidak ada kata tidak mungkin untuk menggapai kesuksesan,” papar Khofifah.
Selama program ini berjalan terbukti telah mampu mengangkat derajat pendidikan mereka yang tidak mampu hingga menjadi orang yang disegani dari sisi keilmuan dan pendidikan.
Bahkan, banyak dari mereka yang memperoleh kesempatan kuliah ke luar negeri dan berhasil mengukir prestasi di sana.
Dalam kesempatan itu, Khofifahmenyempatkan diri melakukan teleconference dengan salah seorang mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Cina.
Dia menjadi salah satu contoh anak tidak mampu yang mendapat bantuan PKH dan menjadi mahasiswa berprestasi di luar negeri.
“Kalau ada sebagian orang yang meragukan program ini saya tidak kaget. Yang penting kenyataan di lapangan membuktikan bahwa program ini tepat sasaran dan telah mampu mengangkat harkat dan martabat generasi bangsa,” jelas Khofifah.
Pada tahap ke dua ini, Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan dana Program Keluarga Harapan (PKH) dan Rastra Kota Surabaya sebanyak 166 milyar.
"Anggaran PKH dan Rastra, di Surabaya sebanyak 166 milyar. Dan ini sesuai dengan prosentase dari angka kemiskinan di masing-masing daerah. Maka pada bulan juni akan cair 1,6 trilyun di seluruh Indonesia untuk pencairan tahap ke dua. Tahap pertama sebesar 3,6 trilyun.Pencairan PKH ini ada 4 tahap, tadi saya sampaikan ke penerima program, nanti bulan September cair yang ke tiga, November yang ke empat," ungkap Mensos.
Khofifah menjamin pengucuran dana PKH sampai ke masing-masing penerima, sebab menururnya seluruh pemerintah kabupaten kota, secara serius mengawal supaya bantuan ini betul-betul sampai kepada yang berhak.
"Terutama rastra yang mestinya terima 15 kilo ya 15 kilo, jangan ada yang mestinya dapat 15kilo jadi berkurang," pintanya.
Mensos menjelaskan, di Jawa Timur masyarakat yang menerima Program Keluarga Harapan (PKH) sekarang ini hampir 600ribu penerima.
"Total PKH untuk Di Jawa Timur PKH 1.308 trilyun, di Jatim masyarakat sejahtera (rastra) 3,7 trilyun, jadi untuk beras bersama PKH sudah 4,8 trilyun. Saya mohon seluruh elemen di tingkat kabupaten kota bisa mengawal penyaluran PKH dan penyaluran rastra," himbaunya .
Nantinya, tambahnya. Akan ditambahkan hingga 500 ribu penerima, jadi bulan desember ada tambahan lebih dari 80 persen untuk penerima PKH di Jatim.
"Semua pemerintah kabupaten kota untuk ikut monitor, anggaran pemerintah selain dari kementrian-kementrian lain, selain di konsentrasikan maka ada yang dalam bentuk bantuan sosial program keluarga harapan (Bansos PKH)," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.