Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sanlat Kerjasama Masjid Istiqlal dan Alumni Gontor Diikuti 1000 Peserta

Tujuan diadakannya pesantren kilat ini adalah membangun karakter remaja agar mempunyai iman yang kokoh sehingga mampu membentengi diri.

Penulis: Husein Sanusi
zoom-in Sanlat Kerjasama Masjid Istiqlal dan Alumni Gontor Diikuti 1000 Peserta
Istimewa
Sanlat di Istiqlal 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam rangka mengisi kegiatan Ramadan bagi para pelajar, Bidang Tarbiyah (Pendidikan dan Pelatihan) Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI) bekerja sama dengan Ikatan Keluarga Pondok Modern Gontor (IKPM) Cabang Jakarta menyelenggarakan kegiatan Pesantren Kilat Ramadlan Masjid Istiqlal 2016 yang dilaksanakan pada tanggal 24-28 Juni 2016.

Menurut Akbar Zainudin, Kasubid Diklat BPPMI, yang kebetulan adalah juga Sekjen IKPM Jakarta sekaligus Ketua Pelaksana kegiatan, peserta pesantren kilat pada tahun ini berjumlah 1000 orang.

Mereka adalah pelajar setingkat SMP dan SMA dari berbagai daerah di Indonesia. Tidak hanya sekitar Jakarta, ada juga peserta yang berasal dari Lampung, Cirebon, Purwokerto, Ponorogo, Bangka, Medan, dan berbagai daerah di Indonesia.

Bahkan, ada dua orang peserta yang berasal dari warga negara Indonesia yang berdomisili di Kanada, dan 1 orang yang sedang sekolah di USA.

Peserta tahun ini merupakan peserta terbanyak dari penyelenggaraan sebelumnya, bahkan bisa jadi inilah pesantren kilat dengan jumlah peserta terbanyak yang diselenggarakan di Masjid.

Menurut Akbar, tadinya panitia hanya membatasi hingga 200 peserta putra dan putri. Namun karena pendaftar yang membludak, maka panitia memutuskan untuk menambah kapasitas hingga 5 kali lipat.

Itupun masih banyak calon peserta yang mendaftar dan terpaksa ditolak karena keterbatasan ruangan. Seribu peserta ini terbagi menjadi tiga gelombang dengan masing-masing gelombang sekitar 325 hingga 350 peserta.

Berita Rekomendasi

Tujuan diadakannya pesantren kilat ini adalah membangun karakter remaja agar mempunyai iman yang kokoh sehingga mampu membentengi diri.

Tantangan pada era informasi ini sungguh hebat sehingga dibutuhkan sensor diri (self cencorship) dari para remaja yang kuat. Keberadaan teknologi, terutama internet dan Teknologi Informasi tidak bisa dibendung. Dengan pengendalian dan sensor diri yang kuat diharapkan para remaja mampu melewati semua tantangan dengan baik.

Kegiatan ini juga bertujuan mengenalkan dan membiasakan peserta untuk shalat berjamaah lima waktu di masjid. Ditambah kegiatan shalat tahajjud dan dhuha, hapalan beberapa ayat dalam Al-Quran diharapkan para remaja masih membawa kebiasaan baik ini pada saat selesai kegiatan.

Shalat berjamaah lima waktu secara penuh di Masjid Istiqlal, masjid negara kebanggaan masyarakat Indonesia, inilah bisa jadi yang menjadi daya tarik utama para peserta.
Sementara itu, Ketua BPPMI Dr. DB. KH. Muhammad Muzammil Basyuni mengharapkan agar kegiatan ini mampu menumbuhkan semangat keterbukaan dan persaudaraan di antara peserta.

Diharapkan setelah mengikuti kegiatan, peserta lebih banyak mendapatkan kawan dan saudara seperjuangan untuk membangun bangsa dan negara secara lebih baik. Walaupun belajar dalam waktu yang tidak terlalu lama, selesai kegiatan diharapkan peserta mampu menjadi santri di mana saja, kapan saja, dalam posisi apa saja. Menjadi santri adalah menjadi orang-orang yang selalu ber-amar ma’ruf (mengajak kebaikan) dan nahi munkar (mencegah kemungkaran).

Ketua Umum Ikatan Keluarga Pondok Modern Gontor (IKPM) Cabang Jakarta H. Budiman Latif, MA mengharapkan bahwa kegiatan ini mampu menjadi wadah bagi alumni Gontor untuk berkiprah di masyarakat. Pada umurnya yang menginjak 90 tahun pada 2016 ini, Pondok Modern Gontor memang mengharapkan alumninya untuk lebih berperan nyata dalam kehidupan bermasyarakat.

Pesantren Kilat Ramadlan Masjid Istiqlal 2016 diisi oleh pembicara tingkat nasional di antaranya adalah HM. Muzammil Basyuni (Ketua BPPMI), H. Rusli Effendi, (Sekretaris BPPMI), HM. Shahib Tahar (Kabid Diklat/Tarbiyah BPPMI), Surya Darma Ibrahim (Wakabid Diklat BPPMI), Akbar Zainudin (Penulis Buku Man Jadda Wajada), Nanang Qasim Yusuf (Naqoy), Adi Pamungkas dan Oudy Alinda (Dongeng), Abu Shofi Shidiq (Trainer Nasional), dan di-mentori oleh alumni Gontor di sekitar Jakarta.

Materi kegiatan di antaranya adalah: Menjadi remaja yang mencintai masjid, menjadikan Al-Quran sebagai pedoman kehidupan, Menjadi remaja yang shalih/shalihah dan kreatif, one minute awareness, membangun masa depan dengan prinsip Man Jadda Wajada, shalat berjamaah lima waktu di Masjid Istiqlal, shalat Tahajjud dan Dhuha, serta menghapal beberapa ayat dan surah pendek.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas