Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rita Sering Dipergoki Mengumpulkan Botol Vaksin Bekas di Rumah Sakit

Pembuat vaksin palsu di Bekasi, Hidayat Taufiqurahman, sehari-harinya bekerja sebagai perawat di sebuah klinik di perusahaan produsen sepeda motor

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Rita Sering Dipergoki Mengumpulkan Botol Vaksin Bekas di Rumah Sakit
Tribunnews.com/Glery Lazuardi
Vaksin palsu khusus balita yang disita pnyidik Direktorat Tindak Pidana Khusus Bareskrim Polri. 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI -- Pembuat vaksin palsu di Bekasi, Hidayat Taufiqurahman, sehari-harinya bekerja sebagai perawat di sebuah klinik di perusahaan produsen sepeda motor.

Sebelumnya dia bertugas sebagai perawat di ruang bedah di sebuah rumah sakit swasta di Bekasi.

Istri Hidayat, Rita Agustina, awalnya juga bekerja di tempat yang sama dengan sang suami. Rita dulu juga perawat di rumah sakit swasta di Bekasi itu.

Setelah menikah, keduanya keluar dari rumah sakit tersebut.

Hidayat pindah menjadi perawat di klinik produsen sepeda motor sedang sang istri memilih menjadi ibu rumah tangga.

Sejumlah rekan Rita yang juga mantan perawat mengaku terkejut mengetahui bahwa Rita dan suami menjalani profesi sebagai pembuat vaksin palsu.

"Saya tidak menyangka dengan perbuatannya, karena selama ini tidak mengetahui pekerjaan sampingannya sebagai produsen dan distributor obat," ujar S, rekan Rita di RSIA Hermina Bekasi Selatan.

Berita Rekomendasi

Meski begitu, S mengaku cukup mengenal sosok Rita karena mereka berdua pernah tinggal bersama di sebuah indekos sebelum Rita menikah.

Setahu S, Rita memang sering kepergok mengumpulkan botol bekas vaksin yang sudah dipergunakan oleh rumah sakit.

Pengumpulan botol ini tentunya tidak diketahui oleh pihak rumah sakit, karena bila mengacu prosedur harusnya botol bekas vaksin dimusnahkan.

Rita mengungkapkan, botol-botol yang dikumpulkan Rita adalah botol bekas vaksin seperti hib, infanrix, engerix dan vaksin lainnya yang dibanderol dengan harga cukup mahal.

"Dua tahun saya kerja bersama di poliklinik anak, dia bilang hanya dikumpulkan saja. Kalau prosedurnya, seharusnya botol bekas dimusnahkan," ungkapnya.

Menurut S, setelah Rita keluar dari pekerjaannya, mereka berdua pernah bertemu di pusat perbelanjaan.

Saat itu, Rita menceritakan bahwa hidupnya sudah sukses, sehingga mampu membeli rumah elit di Kemang Pratama Regency, Jalan Kumala II M29, RT 09/05, Rawalumbu, Kota Bekasi.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas