Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SBY Sempat Terlihat Tegang di Ruangan Kecil

Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono meminta untuk para petinggi partai datang ke rumahnya di Puri Cikeas

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in SBY Sempat Terlihat Tegang di Ruangan Kecil
nur ichsan/warta kota/nur ichsan
Mantan Presiden dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rabu (29/6/2016) sekitar pukul 08.00 WIB, grup chat pengurus DPP Partai Demokrat seketika ramai membicarakan penangkapan anggota Komisi III dari Fraksi partai Demokrat, I Putu Sudiarta oleh KPK bersama dengan enam orang lainnya.

Juru Bicara Partai Demokrat, Imelda Sari kepada Tribun menceritakan bahwa disaat bersamaan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono meminta untuk para petinggi partai datang ke rumahnya di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor di hari yang sama.

“Bapak (SBY,-red) meminta kepada kami untuk berkumpul siang hari di rumahnya. Saya dan beberapa yang lain, segera meluncur,” ujarnya saat ditemui di Kediaman Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Amir Syamsuddin, Jakarta, Rabu (29/6/2016)

Di rumah Presiden kelima tersebut, setidaknya 11 orang petinggi partai dan juga juru bicara dikumpulkan di sebuah ruangan yang tidak begitu besar. Ruangan yang terletak di dalam rumah SBY tersebut biasa disebut oleh SBY sebagai ruangan perpustakaan.

Imelda yang sempat menunjukkan beberapa foto dalam pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih empat jam itu mengatakan bahwa SBY sempat terlihat tegang pada awalnya, namun tidak berselang lama, Ketua Umum Partai Demokrat itu langsung terlihat tenang.

“Awalnya memang Bapak terlihat tegang. Bukan dia saja, kami yang datang juga begitu. Tapi setelah diskusi, kami semua menjadi cair. Tidak ada lagi ketegangan di wajah Bapak,” tutur Imelda.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, hal itu lumrah bagi SBY dan juga jajaran pengurus partai Demokrat. Bagi Demokrat, tertangkapnya Putu membuat pengurusnya kaget dan tidak menyangka bahwa ada kadernya yang dikabarkan menjadi tersangka dalam sebuah operasi tangkap tangan KPK.

"Wajarlah, ini jadi perhatian khusus bagi Bapak. Apalagi saat ini, partai Demokrat sedang berbenah diri. Malah ada kejadian seperti ini," katanya.

Di ruangan perpustakaan tersebut, terlihat beberapa meja yang diatur melingkar, SBY yang memimpin rapat berada di tengah-tengah dari belasan kader Demokrat yang hadir saat itu. Pertemuan yang berlangsung dari pukul 12.00WIB hingga 16.00WIB tersebut, kata Imelda, berlangsung cukup cair.

Diskusi yang berkembang juga tidak hanya membicarakan Putu Sudiarta yang menjadi tersangka KPK atas kasus rencana pembangunan 12 ruas jalan di Provinsi Sumatera Barat senilai Rp 300 miliar dari APBN-P 2016 yang digagas Suprapto, tetapi juga konsolidasi internal lainnya.

“Tapi memang fokusnya itu dulu, karena kami juga harus mengumpulkan informasi dari berbagai teman dan kalangan apa yang sebenarnya terjadi kepada Pak Putu,” lanjutnya.

Partai Demokrat, jelas Imelda, tidak mau gegabah dalam menentukan sikap organisasi terhadap anggotanya. Alasan itu yang kemudian menjadi dasar partai untuk mengambil sikap setelah pernyataan resmi dari KPK.

“Makanya kami memang menunggu KPK konfrensi pers dulu, baru kami ambil sikap. Meski kami juga telah mengumpulkan data-data untuk pernyataan sikap,” kata Imelda.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas