Di Depan Wapres, Saldi Isra Keluhkan Gedung Kampus yang Bocor Atapnya
Seharusnya pemerintah mendorong agar kampus-kampus di daerah bisa maju seperti kampus di Jawa.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di Indonesia, kampus terbaik hampir seluruhnya berada di pulau Jawa.
Seharusnya pemerintah mendorong agar kampus-kampus di daerah bisa maju seperti kampus di Jawa.
Begitu menurut Dosen Fakultas Hukum Universitas Andalas (Unand), Saldi Isra.
Namun menurutnya yang terjadi adalah sebaliknya. Kata dia, pemerintah justru mendorong agar kampus di Jawa semakin maju, meninggalkan kampus di daerah dengan cara memberikan dana lebih.
"Kalau ada pembagian dana yang dialokasikan untuk universitas selalu saja yang jadi prioritasnya ITB, UI, UGM, IPB, itukan namanya memperbesar yang sudah besar," ujar Saldi dalam pemaparannya, pada acara buka puasa yang digelar Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, di Istana Wapres Jakarta Pusat, Kamis (30/6/2016).
Dalam kesempatan itu ia juga meminta Jusuf Kalla agar bisa mengubah kebijakan pemerintah dengan memberikan dorongan kepada kampus-kampus di daerah, agar semakin banyak universitas yang bagus di Indonesia.
Ia mencontohkan, bahwa gedung Fakultas Hukum Universitas Andalas (Unand) Padang tempatnya mengajar, kondisinya cukup memprihatinkan akibat gempa pada 2009 lalu.
Berkali-kali direnovasi namun kebocoran masih saja terus terjadi.
"Kata tukang, kalau bangunan digoyang gempa katanya, seberapa pun ahli tukangnya itu sulit menutup celah-celah yang ditinggalkan oleh gempa," ujarnya.
"Tahun ini saya dengar pak Wapres, UGM itu dapat bantuan pembangunan gedung baru hampir tiga ratus miliar (rupiah), (atau) dua ratus delapan puluh miliar (rupiah) sekian lah," ujarnya.
Walaupun Unand adalah kampus yang tidak kalah secara kualitas dari kampus di Jawa, namun kemampuan Unand untuk mengumpulkan uang secara mandiri, tidak sebaik kampus kampus di Jawa.
"Unand tidak mungkin bisa seperti UI, yang bisa memaksa orang masuk untuk jalur non reguler dengan biaya tinggi, tidak mungkin, tidak menarik bagi orang," ujarnya.
Jusuf Kalla kemudian menanggapi, bahwa ia sempat mendorong agar di luar pulau Jawa dibangun lembaga pendidikan yang setara dengan yang ada di Jawa. Namun merealisasikan hal itu menurutnya tidak mudah.
Terkait gedung bocor, lulusan Universitas Hasanuddin itu menanggapi, bahwa pihak kampus seharusnya menanyakan soal bagaimana memperbaiki gedung, ke para ahli teknik sipil di Fakultas Teknik Unand.
"Kalau tukang ya pasti tidak tahu jawabannya, kalau insinyur masa tidak tahu," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.