Vaksin Palsu Beredar pada 7 Wilayah
Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Ari Dono mengungkapkan bahwa peredaran vaksin palsu telah menyebar
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Ari Dono mengungkapkan bahwa peredaran vaksin palsu telah menyebar ke tujuh wilayah di Indonesia.
Sayangnya jenderal bintang tiga itu enggan merinci tempat-tempat mana saja yang menjadi lokasi pemasaran vaksin palsu tersebut selain di Bekasi dan Jakarta Timur.
"Saat ini peredaran vaksin palsu ada di tujuh wilayah di Indonesia, tidak hanya di Bekasi dan Jakarta Timur," ujarnya saat berada di Klinik Bidan Elly, di Jalan Raya Centex, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (30/6/2016).
Ari menambahkan khusus pengungkapan vaksin palsu di Klinik Bidan Elly, hal tersebut baru ditemukan kemarin oleh penyidik.
Untuk itulah, ia mengajak Menteri Kesehatan Nila F Moeloek untuk melakukan pengecekan ke lokasi.
"Untuk yang di sini (Klinik Bidan Elly), baru kita ungkap kemarin, kita ajak Menkes untuk melakukan pengecekan," katanya. (Junianto Hamonangan)
Menurut Ari, produsen vaksin palsu yang diungkap pihaknya tidak hanya dilakukan pasutri asal Bekasi saja.
Bahkan tidak menutup kemungkinan ada pembuat vaksi palsu lainnya. Meski demikian, Ari enggan membeberkan siapa produsen selain pasutri yang telah diringkus.
"Saat ini kita masih kembangkan dan tidak menutup kemungkinan pembuat vaksin bukan hanya itu (pasutri asal Bekasi). Tentang siapanya itu nanti, pelan-pelan," ungkapnya.
Sebelumnya Bareskrim Mabes Polri berhasil menangkap Hidayat Taufikurrahman dan Rita Agustina, pasutri pembuat vaksin palsu di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (22/6) kemarin.
Polisi juga telah menetapkan 15 orang sebagai tersangka sindikat peredaran vaksin ilegal itu.