Imam Besar Masjid Istiqlal: Jangan Atasnamakan Islam Untuk Lakukan Kekerasan
mam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, mengecam tindakan teror di sejumlah negara yang terjadi selama bulan Ramadan 1437 Hijriah.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, mengecam tindakan teror di sejumlah negara yang terjadi selama bulan Ramadan 1437 Hijriah.
Menurut dia, tak tepat orang mengatasnamakan islam, tetapi melakukan kekerasan.
"Tidak tepat orang mengatasnamakan islam, tetapi melakukan kekerasan seperti pengeboman dan sebagainya," tutur Nasaruddin Umar, kepada wartawan ditemui di Masjid Istiqlal, Selasa (5/7/2016) malam.
Dia menjelaskan, Allah SWT lebih menonjol sebagai Tuhan yang lembut.
Karena itu, sebagai mahluk ciptannya sudah seharusnya bersikap untuk lembut.
Bukan Tuhan yang maha keras dan maha pendendam.
Sehingga alangkah tidak tepatnya orang mengatasnamakan islam, tetapi melakukan kekerasan.
Padahal Allah tidak suka dengan kekerasan.
"Mari menebarkan kasih sayang kepada sesama. Sebaik-baik manusia bermanfaat bagi sesama. Tidak ada tempat bagi mereka yang melakukan kekerasan di islam," ujarnya.
Aksi teror berupa peledakan bom di Mapolresta Surakarta merupakan bagian dari skenario teror di seluruh dunia yang terjadi selama bulan Ramadhan 1437 H/2016.
Selama bulan Ramadan ini terjadi aksi teror di sejumlah negara, seperti di Turki, Baghdad, Bangladesh, dan Arab Saudi, termasuk Indonesia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.