Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemenkes Klarifikasi Meninggalnya Belasan Pemudik karena Kemacetan

Kabar 12 orang pemudik yang meninggal dunia di tol Brebes mendapatkan tanggapan dari Kementerian Kesehatan.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kemenkes Klarifikasi Meninggalnya Belasan Pemudik karena Kemacetan
TRIBUNNEWS/YULIS
Mobil pemudik jenis Toyota Avanza terjebak di ruas tol Kanci-Pejagan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar 12 orang pemudik yang meninggal dunia akibat kemacetan panjang menuju pintu tol keluar Brebes mendapatkan tanggapan dari Kementerian Kesehatan.

Lewat siaran pers yang dikirimkan ke sejumlah media, Rabu (6/7/2016), Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Oscar Primadi menjelaskan, kejadian yang mengakibatkan meninggalnya belasan orang itu terjadi pada 3-5 Juli lalu dan di beberapa tempat.

Jadi, lanjut Oscar, kejadian itu tidak terjadi dalam satu hari seperti kesan yang muncul dalam pemberitaan berbagai media.

Sementara itu, Kepala Pusat Krisis Kemenkes RI Achmad Yurianto menjelaskan, terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan para korban meninggal dunia.

"Kelelahan dan kekurangan cairan dapat berdampak fatal, terutama untuk kelompok rentan seperti anak-anak, orang tua dan mereka yang memiliki penyakit kronis (hipertensi, diabetes atau jantung," ujar Yurianto.

"Ditambah kondisi kabin kendaraan yang kecil, tertutup dan pemakaian AC yang terus menerus. Hal ini akan menurunkan kadar oksigen dan meningkatkan CO2," tambah dia.

Untuk mengurangi risiko semacam itu menimpa para pemudik, Oscar Primadi mengingatkan agar warga masyarakat yang melakukan perjalanan jauh harus memastikan kondisi kesehatan tubuhnya.

Berita Rekomendasi

"Untuk itu bagi pemudik harus benar-benar disiapkan kesehatannya," kata Oscar.

Untuk membantu para pemudik, Kemenkes telah menyiagakan 3.583 sarana kesehatan yang terdiri dari 870 posko kesehatan, 2.000 puskesmas, 371 rumah sakit, dan 207 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

"Bila lelah, mengantuk, atau merasa kurang prima, para sopir atau pemudik bisa manfaatkan fasilitas ini. Setelah segar, perjalanan dapat dilanjutkan," imbau Oscar.

Selain itu, lanjut Oscar, Kemenkes juga telah menyiapkan layanan darurat medik 119.

"Masyarakat silahkan hubungi untuk mendapatkan pertolongan. Kalaupun ambulans belum tiba, operator akan memandu tindakan darurat yang dapat dilakukan keluarga, kerabat atau pemudik yang sakit. Dengan demikian kejadian yang tidak diharapkan dapat diminimalisir," tambah Oscar.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas