Cerita Hadar Nafis Gumay Saat Jenguk Husni di RS Pertamina
Ia menduga Husni tidak mau menceritakan soal penyakitnya itu.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
Dari dokter tersebut, Hadar mengetahui tubuh Husni terkena infeksi sistemik. Infeksi tersebut sufah menjalar ke seluruh tubuh Husni.
"Jadi sudah ke dalam darahnya, ke seluruh tubuh. Yang membuat ketahanan tubuhnya memburuk dan organ-organ utama tubuhnya berfungsinya tidak optimal. Saya kira gitu," katanya.
Dokter tersebut juga bertanya dan meminta Hadar agar keluarga Husni bersiaga di rumah sakit.
Sebab, tim dokter membutuhkan persetujuan keluarga untuk mengambil tindakan yang cepat.
"Kan sangat serius kedengarannya. Terus saya tanya, siapa saja? Terus Saya kenalkan diri saya. Terus saya bilang, boleh ga saya dapat kontaknya direktur rumah sakit. 'oh boleh' bahkan dokter ini nelponkan. Dan kita bicara langsung. Dokter bilang, ini kritis," kata Hadar.
Pada saat Kamis (7/7/2016) siang, kondisi Husni sudah kritis. Dokter mengistilahkan 'raportnya sudah banyak merahnya'.
Namun, Hadar yakin Husni akan ditangani secara baik oleh tim dokter RSPP.
"Saya pesan betul kepada direktur rumah sakit, tolong bantu betul. Kami di KPU, minta ibu direktur dan tim merawatnya dengan baik. 'baik pak, baik Pak. Tolong bantu doa,' katanya. Abis itu kita tukaran telepon," katanya.
Hadar kemudian menemui dokter lainnya yang bertugas membuat saluran ke vena utama di jantung. Saluran tersebut untuk mempercepat obat sampai kedalam tubuh Husni.
"Nah waktu mau melakukan itu saya masih disana. Pak ketua bilang, 'kok Bang Hadar masih di sini?'. Saya bilang 'oh enggak, mau ini'. Tapi saat itu dia masih sadar," ujarnya.
Tetapi, pada Kamis (7/7/2016) pukul 21.15 WIB, Husni akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
"Saya tidak tahu persisnya. Apakah karena ada bisulnya atau apa. Katanya itu dan ternyata dia ada bisul di selangkangannya," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.