Kemacetan di Rest Area Jalan Tol, Menteri PUPR : Ini Tak Akan Bisa Dihindari
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, kemacetan akibat penumpukan di tempat istirahat (rest area) tak bisa dihindari. Ini alasannya
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Yudie Thirzano
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tempat istirahat di tol selalu penuh sesak di arus mudik dan arus balik.
Bahkan hal itu bisa menjadi salah satu penyebab kemacetan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, kemacetan akibat penumpukan di tempat istirahat (rest area) tak bisa dihindari.
Itu karena selama arus mudik dan arus balik jumlah kendaraan terbanyak adalah yang melintasi jalan tol.
"Ini tidak akan bisa dihindari. Karena memang ada 1,6 juta mobil yang meninggalkan Jabodetabek ke wilayah Jawa. Di rest area sendiri misalnya sudah ada 100 toilet, tapi pasti tidak akan cukup," kata Basuki, Minggu (10/7/2016).
Basuki mengibaratkan arus mudik dan arus balik Lebaran layaknya seperti ibadah haji yang dijubeli jutaan manusia.
"Kalau ada kepadatan menurut saya karena memang seperti orang naik haji. Jadi dalam satu waktu, sama dengan the greatest festival. Ini bukan alasan," ungkap Basuki.
Menurut Basuki kelancaran arus mudik dan balik dipengaruhi oleh 3 hal utama yakni pertama penyediaan prasarananya, kedua rekayasa lalin dan ketiga perilaku pengemudinya.
“Sekarang prasarana sudah given. Contohnya bila Jembatan Sipait di Pekalongan tidak selesai pasti lebih parah kemacetannya. Sekarang tinggal rekayasa seperti penambahan gardu dan contraflow, " jelas Basuki.
Ke depan, bila hasil evaluasi arus mudik dan arus balik tahun ini ternyata tempat istirahat menjadi salah satu sarana yang perlu ditambah jumlahnya, maka akan dilakukan penambahan.
Ini agar penumpukan manusia di tempat istirahat bisa dikurangi.