Wapres: Pemerintah Minta Maaf, Menyesalkan Ini Semua
Jusuf Kalla menegaskan bahwa pemerintah menyesalkan hal tersebut.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Horor di jalur mudik kembali terjadi pada musim mudik 2016 ini.
Di jalur mudik terjadi kemacetan yang panjangnya mencapai lebih dari 20 kilometer, dan kemacetannya sendiri terjadi lebih dari 24 jam.
Selain itu di jalur mudik ada sekitar 17 nyawa yang melayang.
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengaku bahwa pemerintah sudah berusaha yang terbaik untuk mengantisipasi kemacetan.
Namun kenyataannya horor masih saja dialami oleh para pemudik pada tahun ini.
Jusuf Kalla menegaskan bahwa pemerintah menyesalkan hal tersebut.
"Jadi pertama, pemerintah minta maaf, menyesalkan ini semua. Saya kira sudah beberapa pejabat minta maaf, bahwa Pemerintah sudah berusaha melayani sebaik-baiknya,"ujar Jusuf Kalla kepada wartawan di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (12/7/2016).
Sebelum musim mudik, rapat kabinet sudah sempat digelar untuk mengantisipasi musim mudik.
Sejumlah gagasan sempat dilontarkan, mulai dari menggratiskan tol, sehingga di pintu tol para pengendara tidak harus berhenti, dan dapat mengurangi kepadatan kendaraan di akses masuk dan akses keluar tol.
Selain itu gagasan penerapan sistem ganjil-genap juga sempat dibahas.
Dalam gagasan tersebut, pemudik akan dibagi sesuai plat nomor polisi kendaraannya, dan diatur agar kendaraan berplat ganjil dan berplat genap, tidak mudik di hari yang sama.
Namun tak ada satupun dari gagasan tersebut yang diterima.
Ia menyesalkan, bahwa semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat terlalu menaruh harapan pada jalur tol yang baru.
Alhasil semua orang menyerbu jalur tersebut, dan terjadilah kemacetan parah.
"Kita optimis terlalu yakin bahwa jalan tol ini membantu, ternyata orang berpikiran sama, terjadilah musibah ini," katanya.