Luhut Sebut Ada Sinyal Positif Dengan Tertangkapnya Istri Kedua Santoso
Luhut Binsar Pandjaitan membenarkan bahwa seorang perempuan yang ditangkap Satgas Tinombala adalah Umi Delima.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, TOBA SAMOSIR - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan membenarkan bahwa seorang perempuan yang ditangkap Satgas Tinombala adalah Umi Delima.
Delima merupakan istri kedua pemimpin kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur, Santoso alias Abu Wardah.
Menurutnya, Delima kemungkinan menyerahkan diri karena mendengar imbauan Pemerintah agar 19 orang kelompok Santoso menyerah karena akan dipertimbangkan sanksi hukumnya.
"Bisa jadi mereka menyerah karena tawaran kami. Tapi apapun itu, kami memang menganjurkan mereka untuk menyerah. Nanti bisa saja kami pertimbangkan untuk pengampunan seperti Din Minimi," ujar Luhut saat ditemui di Toba Samosir, Sabtu (23/7/2016).
Luhut mengatakan, Dalima menyerahkan diri setelah Tim Alfa Satgas Tinombala melakukan penyergapan di sebuah gubuk.
Dia menjelaskan, satu langkah pemerintah untuk meredam sisa pengikut Santoso adalah dengan memakai pendekatan lunak.
Pendekatan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan keringanan hukuman apabila mereka mau menyerahkan diri.
"Kami bisa saja pertimbangkan pengampunan. Entah nanti diproses dulu perkara pidananya lalu diampuni," kata Luhut.
Dengan penyerahan diri Delima, kata Luhut, pemerintah mendapat sinyal positiff bahwa sisa kelompok Santoso akan ikut menyerahkan diri dalam waktu dekat.
Hingga saat ini, personel satgas Tinombala masih terus melakukan operasi di Poso.
Selain melakukan patroli, Luhut juga meminta seluruh aparat melakukan pendekatan secara kultural agar persoalan terorisme dan radikalisme bisa dituntaskan secara komprehensif.
Tim satgas Tinombala berhasil menembak mati Santoso saat terjadi baku tembak Senin (18/7/2016) pekan lalu.
Santoso dan satu orang pengikutnya, Mukhtar tewas akibat baku tembak tersebut.
Setelah Santoso tewas, tersisa 19 orang lagi termasuk istri Santoso yang masih berada di tempat persembunyiannya.
Panglima TNI dan Kapolri sepakat untuk meneruskan Operasi Tinombala untuk mengejar sisa anggota Santoso.
Ada satu nama yang menjadi target utama tim, yaitu Basri yang diduga menggantikan peran Santoso.
Penulis : Kristian Erdianto
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.