La Nyalla: Saya Sudah Tidak Ikut-ikut Urusan Sepak Bola
Setelah La Nyalla Mattalitti tersangkut permasalah hukum dan sempat meninggalkan Indonesia selama lebih satu bulan, banyak perubahan dalam persepakbol
Penulis: Valdy Arief
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Valdy Arief
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah La Nyalla Mattalitti tersangkut permasalah hukum dan sempat meninggalkan Indonesia selama lebih satu bulan, banyak perubahan dalam persepakbolaan Indonesia.
Dari pencabutan sanksi administratif yang melekat beberapa saat setelah La Nyalla terpilih untuk memimpin induk organisasi sepak bola nasional, hingga penunjukan pelatih tim nasional yang baru.
Terkait perubahan itu, sebagai Ketua PSSI non-aktif, La Nyalla enggan mengomentarinya.
Dia bahkan menyatakan tidak lagi mencampuri urusan sepak bola tanah air.
"Silahkan saja, saya sudah tidak ikut-ikut," kata La Nyalla kepada Tribun usai proses pelimpahan berkas perkaranya ke penuntutan di Kompleks Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (25/7/2016).
Meski demikian, beberapa waktu lalu, La Nyalla mengaku belum mundur dari jabatan Ketua PSSI.
"Terus, terus," kata La Nyalla saat ditanyai kelanjutan posisinya sebagai Ketua PSSI, usai menjalani pemeriksaan sebagai tersangka di Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu (1/6/2016).
Dia juga mengangguk-anggukan kepalanya ketika dikonfirmasi bahwa masih menjabat sebagai ketua induk organisasi sepakbola Indonesia.
Bantahan bahwa La Nyalla telah mundur dari jabatannya juga dilontarkan Direktur Hukum PSSI Aristo Pangaribuan.
"Sampai saat ini belum (mengundurkan diri). Masih non-aktif," kata Aristo yang ditemui tidak lama usai La Nyalla kembali ke ruang tahanan.
Dia menjelaskan La Nyalla non-aktif dari jabatannya karena tersangkut urusan hukum.
Saat ini, jabatan Ketua Umum PSSI dipegang sementara oleh Hinca Panjaitan dengan status pelaksana tugas yang sebelumnya sebagai wakil ketua umum.
Menurut Aristo yang juga menjadi pengacara La Nyalla, kelanjutan jabatan Ketua Umum PSSI kliennya tergantung Kongres Luar Biasa (KLB) organisasi itu yang kini masih dalam wacana.
"Misalnya KLB jadi, mendesak untuk pergantian ketua umum. Pak Nyalla siap," katanya.