Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tinggal di Rumah Reot, Bantu Ayahnya Memulung, Mahasiswi Unnes Ini Lulus Kuliah dengan IPK 3,77

Putri seorang pemulung ini mampu meraih gelar Sarjana Ilmu Politik di Universitas Negeri Semarang (Unnes) dengan IPK yang memuaskan.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Tinggal di Rumah Reot, Bantu Ayahnya Memulung, Mahasiswi Unnes Ini Lulus Kuliah dengan IPK 3,77
Facebook
Sejak remaja, firna rajin membantu ayahnya yang berprofesi sebagai pemulung untuk menyortir barang bekas seperti botol, kardus, kertas dan logam hasil ayahnya memulung. 

Laporan Warwatawan TribunnewsBogor.com, Damanhuri

TRIBUNNEWS.COM - Kisah mahasiswi yang lulus menjadi seorang sarjana belakangan menjadi viral di media sosial.

Kenapa tidak, putri dari anak seorang pemulung ini mampu meraih gelar Sarjana Ilmu Politik di Universitas Negeri Semarang (Unnes) dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) yang sangat memuaskan.

Wanita cantik ini bernama Firna Larasati.

Gadis berusia 22 tahun itu merupakan buah hati dari pasangan Musianto dan Siti Suswanti.

Kisah ini ditulis dalam halaman Facebook Forum Merah Putih pada Kamis (28/7/2016).

Firna tinggal disebuah gubuk reot di yang berlokasi di sumur jurang, Gunungpati, Semarang.

Berita Rekomendasi

Sejak remaja, firna rajin membantu ayahnya yang berprofesi sebagai pemulung untuk menyortir barang bekas seperti botol, kardus, kertas dan logam hasil ayahnya memulung.

Tak pernah terlintas sedikit pun di dalam pikiran Firman rasa malu saat dilihat teman-temannya sedang menyortir hingga membersihan hasil ayahnya memuluh seharian.

Bahkan dia juga tidak pernah takut tangannya menjadi kotor saat menyortir barang hasil memulung itu.

Berkat kegigihan dan semangatnya untuk bisa maju, anak pasangan dari seorang pemulung dan tukang cuci ini juga mampu mengukir prestasi yang cukup hebat meskipun perekonimian orangtuanya sangat pas-pasan.

Firna lulus dengan IPK 3,77 di Fakultas Ilmu Politis Universitas Negeri Semarang (Unnes).

"Tekadnya sangat kuat. kami selalu katakan ke firna agar tidak malu hidup pas-pasan, karena banyak atau sedikit rejeki yang kita terima semuanya dari Allah," kata sang ibunda, Siti Suswanti.

"Kadang kami dapat uang 50 ribu sehari. kadang dapat lebih sedikit, tapi juga sering kurang. yang penting bisa sekolahkan anak," ujar Misianto, ayah Firma.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas