Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Zulfikar Tak Mampu Menahan Tangis saat Bertemu Anaknya yang Datang dari Pakistan

Terpidana mati asal Pakistan Zulfikar Ali, tampak menangis meski masih bisa tersenyum saat bertemu anak sulungnya

Editor: Sanusi
zoom-in Zulfikar Tak Mampu Menahan Tangis saat Bertemu Anaknya yang Datang dari Pakistan
TRIBUNNEWS.COM / ADI PRIANGGORO
Terpidana mati Zulfikar Ali saat menjalani pemeriksaan kesehatan di RSUD Cilacap sebelum dibawa ke Pulau Nusakambangan, 25 Juli 2016. kesehatan di RSUD Cilacap sebelum dibawa ke Pulau Nusakambangan, 25 Juli 2016. 

TRIBUNNEWS.COM, CILACAP - Terpidana mati asal Pakistan Zulfikar Ali, tampak menangis meski masih bisa tersenyum saat bertemu anak sulungnya di ruang isolasi Lapas Besi Nusakambangan, Cilacap, sejam sebelum eksekusi, Kamis (28/7/2016) malam.

Anak sulungnya baru tiba di Cilacap langsung dari Pakistan. "Anaknya baru datang dari Pakistan, saya barusan mengantar ke dalam. Zulfikar masih bisa senyum sambil kondisinya lemas," kata Mahmud, salah satu saudara Zulfikar sesaat keluar dari pelabuhan kepada Kompas.com, Kamis malam.

Kepada Kompas.com, Mahmud meminta nama anak sulung Zulfikar tidak disebutkan dengan alasan menjaga mental anak dan keluarga.

Zulfikar sesekali masih diberikan bantuan pernapasan oksigen saat berada di ruang isolasi. Zulfikar terlihat menangis saat memeluk anak yang sengaja datang dari Pakistan untuk bertemu terakhir kalinya.

Sampai sekarang anaknya masih enggan meninggalkan ayahnya yang hanya sejam lagi akan dieksekusi mati.

"Saya keluar sendiri. Anaknya masih di dalam. Saya keluar dan ini akan langsung ke hotel lagi," kata Mahmud.

Mahmud pun berterimakasih atas nama keluarga Zulfikar kepada media. Soalnya, Mahmud merasa pihak keluarga seakan dibungkam untuk menyuarakan aspirasi keluarga terpidana.

Berita Rekomendasi

"Saya dan keluarga protes keras. Kenapa harus seperti ini. Kenapa tidak terbuka. Kami protes dan sangat kecewa," ungkap dia.

Tak berselang lama wawancara, Mahmud menerima telepon dari seseorang dan memasuki mobilnya untuk bergegas ke penginapan.

"Sudah dulu ya, minta doanya saja. Terimakasih sudah memperhatikan kami selama ini. Saya harus ke penginapan lagi, barusan ada telepon," ucap dia.

Sampai berita ini diturunkan, sejam sebelum pelaksanaan eksekusi, kendaraan yang keluar masuk dari pelabuhan sudah tak terlihat. Terakhir masuk rombongan kendaraan dari pejabat Kejaksaan Agung. Terlihat dalam salah satu mobil Toyota Alphard adalah Kapuspenkum M.Rum, masuk ke pelabuhan penyeberangan. (Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas