Pejabat BNN Diduga Terima 450 Miliar Rupiah dari Freddy Budiman
Kesaksian mengejutkan datang dari Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar.
Editor: Anita K Wardhani
"Tanpa terasa, kami kalau tidak pintar bisa terayu dan tergiur untuk terlibat. Masalah keterlibatan oknum bisa saja terjadi di mana pun, termasuk BNN dan kepolisian," kata Fatkhur.
Eks Kalapas Bungkam
Sitinjak, mantan Kalapas Nusakambangan ikut disebut-sebut terkait kesaksian Freddy Budiman kepada Koordinator Kontras Haris Azhar.
Namun ia enggan mengomentari apa yang disebut Haris Azhar terutama soal adanya tekanan dari salah seorang pejabat BNN mengenai kamera pengawas.
"Saya tidak mau berkomentar, saya hanya menjalankan tugas dari atasan saya saat itu untuk melakukan pengawasan ketat," jelas Sitinjak.
Sitinjak menegaskan selama berdinas di LP Nusakambangan dia tidak pernah mencopot CCTV yang mengawasi Freddy.
"Tidak boleh ada yang mengintervensi, saya hanya patuh pada atasan saya. Tugas saya melindungi institusi, jadi lebih baik saya tidak menanggapi itu," tegas dia.
Lebih jauh Sitinjak mengatakan bahwa semua orang tahu mengenai cerita Freddy Budiman tersebut. Karena Freddy memang cerita kemana-mana.
"Semua Napi tahu cerita Freddy Budiman itu, jadi ya sudahlah ya," tegas dia.
Sitinjak juga sempat menasehati Freddy agar menjadi seorang manusia yang baik karena hidupnya sudah tidak lama lagi.
"Saya selama di sana memanggil Freddy tiga kali. Saya katakan ke dia, saya tidak butuh uang kamu. Di masa sisa hidup kamu jadilah manusia, saya butuh kamu jadi orang baik," tegas Sitinjak.
Sosok Sitinjak ini memang dikenal memiliki catatan bagus. Dia ditunjuk Denny Indrayana yang saat itu menjadi Wamen untuk membenahi LP Nusakambangan. Sitinjak dikenal memiliki integritas dan tidak kompromi. (tribunnews/amriyono/theresia felisiani/kompas.com)