Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Sedih Istri ABK yang Disandera Abu Sayyaf: Anak Saya Bertanya Kenapa sang Ayah Tetap Berlayar

Kesedihan diungkapkan oleh Elona Rahmadan (43), istri dari Robin Piter, juru mudi TB Charles yang turut disandera kelompok Abu Sayyaf.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Cerita Sedih Istri ABK yang Disandera Abu Sayyaf: Anak Saya Bertanya Kenapa sang Ayah Tetap Berlayar
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Isteri korban sandera Abu Sayyaf Dian Megawati Ahmad (kedua kiri) didampingi anggota Komisi I DPR F PDIP, Charles Honoris (kanan) dan Irine Yusiana Roba Putri menemui Direktur PWNI (kedua kanan) dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu Lalu Muhammad Iqbal (kiri), berbicara kepada wartawan usai menanyakan kejelasan dari pemerintah terkait upaya pembebasan para sandera di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Senin (1/8/2016). Tujuh kru Kapal Charles diketahui telah disandera kelompok bersenjata di selatan Filipina sejak 22 Juni 2016. Ketujuh ABK WNI tersebut adalah Ferry Arifin (nahkoda), Ismail (Mualim I), Muhammad Mahbrur Dahri (KKM), Edi Suryono (Masinis II), Muhammad Nasir (Masinis III), Muhammad Sofyan (Oliman), dan Robin Piter (juru mudi). Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

Laporan Wartawan Tribunnews, A Prianggoro

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kesedihan diungkapkan oleh Elona Rahmadan (43), istri dari Robin Piter, juru mudi TB Charles yang turut disandera kelompok Abu Sayyaf.

Elona menuturkan, anaknya yang ketiga, Bino (5), mengira kepergiannya ke Jakarta untuk menjemput Robin Pitter.

"Bino tidak tahu kalau kepergian saya ke Jakarta untuk meminta tolong pemerintah. Bino tahunya saya ke Jakarta untuk menjemput ayahnya. Saya tidak tahu harus bilang apa kepadanya," kata Elona.

Ibu dari tiga anak ini menceritakan bila anak-anaknya merasakan kesedihan sejak mendengar kabar Robin disandera pada 44 hari silam.

Anak pertama Elona dan Robin, Rafni (9), yang kini duduk di bangku SD kelas 5 itu acapkali marah bila mendengar berita tentang sang ayah.

"Kemarahan Rafni dikarenakan dia sudah beberapakali melarang ayahnya untuk berlayar karena dia sudah tahu kondisi perairan Filipina yang tidak aman. Ia selalu bertanya-tanya dengan nada marah, kenapa ayahnya tetap berangkat berlayar meski sudah ia larang," cerita Elona.

Berita Rekomendasi

Sementara anak ketiga Elona, Ramsi (8), cenderung lebih sering menangis ketika mendengar kabar ayahnya masih tersandera. "Kalau saya nangis, Ramsi pasti ikut nangis. Saya tidak bisa memungkiri kesedihan ini, setiap akan tidur saya selalu kepikiran," katanya.

Meski sudah lebih dari sebulan tak bertemu suami, Elona mengaku masih mendapatkan transferan uang di rekening tabungannya yang merupakan gaji dari sang suami.

"Gaji sih tetap saya terima, kalau jumlahnya mungkin berbeda. Tapi saya bersyukur, setidak-tidaknya saya masih mendapatkan uang untuk biaya hidup sehari-hari," ungkapnya.

Elona terakhir kali berkomunikasi dengan sang suami sepekan lalu. Saat itu, Elona berbicara langsung dengan Robin. "Sepekan lalu Robin cerita kalau kondisi dia dan teman-temannya semakin lemah dan sakit-sakitan," katanya.

Saat ini, Elona tinggal di mess milik PT Rusdianto Bersaudara, perusahaan tempat sang suami bekerja.

Sejak terjadi penyanderaan terhadap tujuh ABK TB Charles, Elona sering berkumpul dengan istri-istri dan kerabat dari ABK yang tersandera.

"Rumah kami (keluarga para sandera, RED) saling berdekatan. Kami sering kumpul bila ada waktu luang untuk mencari solusi atas kasus ini," ujar Elona.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas