Jusuf Kalla Percaya Ketegasan Duterte Mampu Bebaskan WNI dari Penyandera di Filipina
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, mengatakan sampai saat ini, pemerintah masih mempercayakan upaya pembebasan tersebut kepada pemerintah Filipina.
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan sepuluh Warga Negara Indonesia (WNI) yang sudah satu bulan lebih disandera kelompok bersenjata Filipina Selatan.
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, mengatakan sampai saat ini, pemerintah masih mempercayakan upaya pembebasan tersebut kepada pemerintah Filipina.
Ia percaya ketegasam pemerintah Filipina di bawah presiden Rodrigo Duterte untuk menumpas kelompok yang menyandera WNI.
"Kita tahu presiden Duterte itu tegas, jadi ini tentunya, seperti itulah kebijakan pemerintah, jadi kita minta pemerintah Filipina untuk membebaskan sandera," ujar Jusuf Kalla kepada wartawan di kantor Wakil Presiden RI, Jakarta Pusat, Jumat (5/8/2016).
Sepuluh WNI yang disandera berasal dari dua kapal berbeda.
Kelompok pertama adalah Anak Buah Kapal (ABK) KM.Charles, di mana tujuh orang WNI diculik dua kelompok bersenjata berbeda pada akhir Juli lalu di perairan Filipina Selatan.
Kelompok kedua adalah tiga orang WNI yang merupakan ABK kapal berbendera Malaysia yang diculik pada awal Juli kemarin.
Sebelumnya sudah ada dua kali kasus penculikan terhadap WNI oleh kelompok Abu Sayyaf di wilayah perairan Filipina.
Pada kedua kasus tersebut, para sandera akhirnya bisa dibebaskan.
Dalam kasus kali ini, pemerintah akan mengambil tindakan lebih tegas.
"Akibat dari pada itu maka berulang terus. Oleh karena itu kali ini pemerintah tegas, agar ini kita serahkan ke pemerintah Filipina," jelasnya.